REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kencana Energy Lestari Tbk (Perseroan) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham KEEN. Hal ini menandakan Perseroan merupakan emiten ke-33 yang melantai di bursa pada tahun ini.
Dari IPO ini, Perseroan melepas sebanyak 733.262.500 dengan harga harga penawaran Rp 396 per saham. Dengan demikian, Perseroan memperoleh dana segar sebesar Rp 290,37 miliar.
"Dana ini dialokasikan sebanyak 55 persen untuk mendukung pengembangan usaha hydro power plant dan energi terbarukan lainnya, 25 persen untuk modal kerja dan 20 persen untuk belanja modal," kata Direktur Utama Kencana Energy, Henry Maknawi, Senin (2/9).
Hingga saat ini, Perseroan memiliki 3 proyek hydro power plant di Sumatera dan Sulawesi dengan total kapasitas produksi sebesar 49 MW. Ketiganya yaitu PLTA Pakkat berkapasitas 18 MW di Sumatera Utara, PLTA Air Putih berkapasitas 21 MW di Bengkulu, dan PLTM Madong berkapasitas 10 MW di Sulawesi Selatan.
Sedangkan dari sisi keuangan, Perseroan mencatatkan kenaikan kinerja keuangan selama tiga bulan terakhir dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 3,37 persen. Perseroan menargetkan pendapatan tahun ini mencapai 20 juta dolar AS atau Rp283,8 miliar.
Pada pembukaan perdagagan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, harga saham KEEN mengalami kenaikan 48,99 persen atau 194 poin ke level Rp590 per saham. Saham KEEN diperdagankan sebanyak 63 kali dengan volume 51.280 dan menghasilkan nilai Rp3,03 miliar.
Perseroan menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Bahana Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksaan Emisi untuk IPO ini.