Senin 02 Sep 2019 12:26 WIB

Bumiputera Syariah Bukukan Pendapatan Premi Rp 62,66 Miliar

Bumiputera syariah akan meluncurkan tiga lini keagenan asuransi berbalut investasi.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Jajaran Direksi PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera saat konferensi pers Milad Ke 3 Bumiputera Syariah di Jakarta, Senin (2/9).
Foto: Novita Intan/Republika
Jajaran Direksi PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera saat konferensi pers Milad Ke 3 Bumiputera Syariah di Jakarta, Senin (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera mampu menunjukkan kinerja cukup positif hingga pertengahan tahun ini. Pada semester pertama 2019, pendapatan premi mencapai Rp 62,66 miliar.

Direktur Utama Bumiputera Syariah Sudadi mengatakan pencapaian kinerja ini seiring dengan langkah pengembangan yang diupayakan manajemen, di antaranya inovasi produk.

Baca Juga

“Selama ini kewajiban pemegang polis tidak ada masalah. Hal ini terlihat Solvabilitas Dana Tabbaru sebesar 244,46 persen dan Solvabilitas Dana Peserta sebesar 103,36 persen,” ujarnya saat konferensi pers Milad Ke 3 Bumiputera Syariah di Bellevue Suites, Senin (2/9).

Menurutnya perusahaan akan meluncurkan tiga lini keagenan asuransi berbalut investasi pada akhir tahun ini. Ketiganya antara lain syariah hukum profesional Bumiputera Syariah, Networking Bumiputera Syariah dan Smart Community Bumiputera Syariah.

“Kami menyakini peluang bisnis masih terbuka lebar lantaran perusahaan asuransi yang fokus di bisnis asuransi jiwa syariah belum terlalu banyak. Pesaing perusahaan mayoritas berbentuk unit usaha syariah di perusahaan asuransi,” ucapnya.

Kendati demikian, perusahaan mengaku pendapatan premi mengalami penurunan lantaran gejolak ekonomi global. Tercatat pada semester satu 2018, pendapatan premi sebesar Rp 70 miliar.

“Selain ekonomi global dipengaruhi kondisi pasar dan produk asuransi perusahaan yang berubah. Lalu berdampak pda penurunan premi tapi ada kenaikan dana Solvabilitas,” jelasnya.

Ke depan, perusahaan terus mengembangkan produk asuransi yang sudah tersedia seperti program Mitra Iqro bagi pendidikan masyarakat dan program Mitra Mabrur bagi nasabah haji.

“Kami masih mengandalkan grup insurance atau kecelakan meninggal dunia yang menopang banyak ke perusahaan ketimbang individual,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement