REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore ini menerima Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/9). Presiden tampak menerima pansel capim KPK sekitar pukul 15:30 WIB.
Ia pun menyampaikan rasa terimakasihnya atas kinerja pansel capim KPK dalam menyeleksi calon-calon capim KPK. Jokowi mengaku, belum mengetahui nama-nama yang akan diserahkan Pansel Capim KPK itu.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya karena saya lihat kerja keras panjang dalam menseleksi sejak awal sampai hari ini mungkin tinggal 20 atau 10 saya belum tahu. Ini adalah sebuah proses panjang yang telah dilalui," ujar Jokowi saat memberikan sambutannya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan telah meminta berbagai masukan dari masyarakat dan juga berbagai tokoh terkait proses seleksi yang dilakukan oleh Pansel Capim KPK. Dengan begitu, dapat menjadi catatan-catatan dan koreksi terhadap hasil kinerja pansel.
"Saya kira memang ini eranya keterbukaan. Jadi saya juga minta agar masukan-masukan baik dari masyarakat, dari tokoh-tokoh yang telah memberi masukan juga itu bisa dijadikan catatan-catatan dalam rangka mengkoreksi apa yang telah dikerjakan oleh Pansel," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, proses seleksi capim KPK ini tak perlu dilakukan secara terburu-buru. Yang terpenting, ucapnya, nama-nama yang akan disampaikan kepada DPR merupakan calon capim KPK yang layak dipilih.
"Yang paling penting menurut saya, apa yang akan nanti saya sampaikan ke DPR itu betul-betul nama-nama yang memang layak dipilih oleh DPR," ucap Presiden.
Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup ini, tampak hadir Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih, anggota pansel Indriyanto Seno Adji, Hendardi, Harkristuti Harkrisnowo, Diani Sadia Wati, Al Araf, Marcus Priyo Gunarto, dan juga Hamdi Moeloek.