REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kecelakaan maut yang melibatkan belasan kendaraan di Jalan Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta, mengakibatkan korban meninggal delapan orang. Sebanyak 28 lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Penyebab kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabar. Dalam penyelidikan tersebut, Ditlantas akan menggunakan Sistem Traffic Accident Analysis (TAA). "Penyebab masih dalam penyelidikan. Kita akan lakukan proses penyelidikan penanganan kecelakaan lalu lintas dengan sistem TAA," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin (2/9).
Menurut Trunoyudo, proses dengan TAA yaitu dengan melihat bekas tabrakan dan pengereman, serta posisi kendaraan yang terlihat kecelakaan. Selain sistem TAA, kata dia, penyelidikan juga akan meminta keterangan para saksi di lokasi kejadian.
Ia belum bisa memastikan butuh berapa lama proses TAA tersebut. "Dalam penyelidikan ini Polda Jabar di backuo oleh Korlantas Mabes Polri," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, delapan orang meninggal dunia dan 28 lainnya mengalami luka ringan dan berat dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta. Ke-28 korban yang mengalami luka-lua dirawat di tiga rumah sakit berbeda di Kabupaten Purwakarta.
Tiga rumah sakit yang menangani korban kecelakaan tersebut yaitu RS Thamrin, RS Siloam, dan RSUD Bayu Asih. "Tujuh korban meninggal dunia kini berada di RS Thamrin dan satu di RS Siloam," kata Trunoyudo.
Menurut Trunoyudo, korban luka terbakar sebanyak empat orang. Keempat korban tersebut, kata dia, kini menjalani perawatan intensip di RS Siloam, Purwakarta. Selain korban terbakar, Trunoyudo mengatakan, rumah sakit ini juga merawatn tiga korban luka biasa. Sedangkan korban yang dirawat di RS Siloam sebanyak satu orang dan di RSUD Bayu Asih sebanyak empat orang. "Korban luka berat dan ringan masih berada di rumah sakit," kata dia menambahkan. N djoko sucenoD,