Selasa 03 Sep 2019 04:29 WIB

Hayya Bawa Cerita Lebih Ringan

Cerita seputar kemanusiaan dan Palestina dibuat lebih mudah dimengerti di Hayya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Sutradara Film Hayya Jastis Arimba (kanan) dan Aktor Adhin Abdul Hakim (kiri) memberikan paparan saat berkunjung ke Kantor Republika di Jakarta, Senin (2/9). Kunjungan tersebut untuk memperkenalkan Film Hayya yang menceritakan tentang cinta, kehidupan serta kemanusiaan dan akan mulai tayang 8 September 2019.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sutradara Film Hayya Jastis Arimba (kanan) dan Aktor Adhin Abdul Hakim (kiri) memberikan paparan saat berkunjung ke Kantor Republika di Jakarta, Senin (2/9). Kunjungan tersebut untuk memperkenalkan Film Hayya yang menceritakan tentang cinta, kehidupan serta kemanusiaan dan akan mulai tayang 8 September 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru dari Warna Pictures Hayya mengangkat kisah yang lebih ringan. Sentuhan ini dicoba agar pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat luas.

Film kedua Justis Arimba ini menceritakan kelanjutan hidup Rahmat (Fauzi Badilah) yang sedang memperbaiki kehidupan beragama secara lebih baik. Terbayang-bayang kesalahan di masa lalu, dia mengajak sahabatnya Adin (Adhin Abdul Hakim) menjadi sukarelawan ke Palestina.

Baca Juga

Selama di wilayah itu, mereka bertemu anak yatim piatu Hayya (Amna Sahab) dan menjalin kedekatan. Anak berusia enam tahun ini pun akhirnya ikut ke Indonesia dan menimbulkan gesekan dengan orang-orang di sekitar dua sahabat itu.

Jalan cerita yang cukup serius seputar masalah kemanusian dan Palestina ini, coba dibuat lebih mudah dimengerti. Justis mengatakan, sebagai penulis dan sutradara berusaha memahami keinginan penonton yang menonton film untuk mencari hiburan.

"Kita memang menampung masukan dan kritik dari film sebelumya, semoga sebagai produk film ini lebih segar dari 212," ujar Justis saat mendatangi kantor Republika, Senin (2/9).

Bagi Justis, film seharusnya tidak hanya memberi pesan baik tapi juga harus mendapat ulasan baik dari penonton. Dia pun mencoba meramu cerita yang lebih ringan dengan pesan yang tetap tersisip tanpa perlu digembor-gemborkan di Hayya.

Salah satu sisipan ringan, namun memiliki pesan kuat adalah hubungan Rahmat dan Adin. Persahabatan mereka mencoba mencerminkan persaudaraan yang erat dan kuat meski banyak perbedaan.

"Kaya karakter Fauzi yang egois, apatis, dan pandangan beda dengan Adin. Ini kaya bumi dan langit," ujar Justis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement