Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Memiliki gelar sebagai miliarder tertua di dunia, Chang Yun Chung masih bekerja hingga saat ini. Di usianya yang telah mencapai 101 tahun, Chang belum memiliki niat untuk pensiun.
Meski demikian, pendiri perusahaan Pacific International Lines (PIL) ini telah memberikan tanggung jawab kepada anaknya, Teo Siong Seng untuk mengurus segala keperluan perusahaan tersebut.
Chang telah mendirikan PIL sejak tahun 1967. Hingga kini ia masih melapor ke kantor setiap harinya dan memberikan arahan kepada ketua perusahaannya yang baru.
Baca Juga: Bos Wings Group Jadi Crazy Rich Paling Sepuh di Indonesia
Melansir Forbes, Minggu (1/9/2019), saat Pacific International Lines (PIL) berada di masa-masa sulit, Teo sebagai ketua eksekutif masih memerlukan saran dari Chang untuk mengembalikan keadaan perusahaan peti kemas itu seperti sedia kala.
Perusahaan PIL terkena dampak dari perang dagang antara China-AS yang tak kunjung mereda. PIL tercatat mendapat kerugian bersih mencapai 208 juta dolar AS. Dengan begitu, kekayaan Chang pun ikut goyah, sebelumnya ia memiliki harta senilai 2,05 miliar dolar AS, kini menurun 27 persen dan tersisa 1,5 miliar dolar AS.
Baca Juga: Ini Dia Miliarder Paling Tua di Dunia, Hobinya: Ngantor
Selain PIL, Chang juga memiliki 41 persen kekuasaan di Singamas Container perusahaan kontainer kargo terbesar kedua di dunia yang berbeda nasib dengan PIL karena Singamas justru mendapat laba bersih mencapai 72 juta dolar AS pada tahun 2018.