Senin 02 Sep 2019 20:44 WIB

Imigrasi: Dikecoh Warga, Turis Asing Tonton Demo Papua

Turis asing dikecoh warga lokal yang mengatakan demo sebagai festival budaya.

Prajurit TNI AD berjaga di kawasan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (20/08/2019).
Foto: Antara/Olha Mulalinda
Prajurit TNI AD berjaga di kawasan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (20/08/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Pihak Imigrasi mengungkap alasan empat warga negara Australia menonton demonstrasi di Sorong, Papua Barat, hingga akhirnya ditangkap aparat keamanan pada 27 Agustus 2019. Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Imigrasi Sorong, Cun Sudirharto di Sorong, Senin mengatakan, empat warga negara Australia tersebut masuk ke Indonesia dengan izin berwisata.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan, warga negara asing tersebut berniat wisata ke Raja Ampat. Hanya saja, kapal yang ditumpangi mereka mengalami gangguan sehingga harus mampir di Kota Sorong untuk mencari alat kapal.

Baca Juga

Saat beraktivitas di Kota Sorong, empat warga Australia tersebut diajak warga setempat untuk menonton demo. Warga lokal mengatakan bahwa aksi itu adalah festival budaya Papua.

"Empat warga asing tersebut mengakui tidak memahami apa arti aksi tersebut karena informasi warga setempat demo tersebut adalah festival budaya," ujarnya.

Pemerhati Kemanusiaan Papua, Yohanes yang memberikan keterangan terpisah, sangat menyayangkan hal penipuan yang dialami turis asing tersebut.

"Sangat disayangkan ada masyarakat yang memberikan informasi kepada wisatawan bahwa aksi demo yang berujung ricuh adalah festival budaya Papua," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement