Senin 02 Sep 2019 23:05 WIB

3.653 Warga Kuningan Terdampak Krisis Air Bersih

Kabupaten Kuningan diprakirakan paling awal memasuki musim hujan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Satria K Yudha
DMC Dompet Dhuafa mendistribusikan lebih dari seratus ribu liter air bersih ke tiga kabupaten di Jawa Barat yang dilanda musim paceklik berkepanjangan. Ketiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bandung.
Foto: dok. DMC Dompet Dhuafa
DMC Dompet Dhuafa mendistribusikan lebih dari seratus ribu liter air bersih ke tiga kabupaten di Jawa Barat yang dilanda musim paceklik berkepanjangan. Ketiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Ribuan warga yang tersebar di empat desa di dua kecamatan di Kabupaten Kuningan terdampak kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini. Distribusi air bersih pun terus dilakukan.

Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan per Senin (2/9), desa-desa yang mengalami kekurangan air bersih periode 9 Agustus 2019- 1 September 2019 yakni Desa Cihanjaro, Desa Simpayjaya, dan Desa Sukasari di Kecamatan Karangkancana, serta Desa Cileuya di Kecamatan Cimahi.

"Ada 3.653 jiwa atau 1.164 kepala keluarga (KK) di empat desa itu yang kekurangan air bersih," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Senin (2/9).

Ribuan jiwa yang terdampak krisis air bersih itu tersebar di Desa Cileuya Kecamatan Cimahi sebanyak 1.391 jiwa atau 411 KK. Sedangkan sisanya yang mencapai 2.262 jiwa atau 753 KK tersebar di tiga desa di Kecamatan Karangkancana.

Untuk mengatasi kekurangan air bersih itu, lanjut Agus, telah dilakukan distribusi air bersih dengan total 516 ribu liter. Dari jumlah itu, distribusi air bersih terbanyak dilakukan untuk warga Desa Simpayjaya sebanyak 212 ribu liter dan Desa Cihanjaro 184 ribu liter. Sedangkan sisanya, untuk Desa Sukasari sebanyak 65 ribu liter dan Desa Cileuya 55 ribu liter.

"Selain dari BPBD Kuningan yang mencapai 245 ribu liter, distribusi air bersih juga dilakukan oleh PDAM Kuningan sebanyak 200 ribu liter, AMCF Bandung 55 ribu liter dan Polres Kuningan 16 ribu liter," terang Agus.

Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, di antara daerah lainnya di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), Kabupaten Kuningan diprakirakan paling awal memasuki musim hujan.

Pria yang disapa Faiz itu menyebutkan, awal musim hujan 2019/2020 di Kabupaten Kuningan diprakirakan dimulai pada November dasarian II di sejumlah daerah, seperti Kecamatan Ciawigebang, Kalimanggis, Cidahu, Lebakwangi, Luragung, Cibeureum, Karangkancana, dan Cibingbin.

"Selain itu, sejumlah daerah lainnya di Kabupaten Kuningan diprakirakan baru akan memasuki awal musim hujan pada November dasarian III dan Desember dasarian I," kata Faiz. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement