REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Debut kiper muda Persib Bandung, Aqil Savik, boleh mengecewakan. Namun bukan berarti Aqil terpuruk dalam kekecewaan.
Saat menjamu Bali United pada Juli lalu, Aqil turun menggantikan Made Wirawan di babak kedua. Aqil kebobolan di menit akhir dan Persib kalah 0-2 dari tim tamu.
Aqil kemudian mencatatkan debut sebagai starter saat melawan Arema. Sayangnya, Persib lagi-lagi kalah dengan skor 1-5.
Aqil menyatakan, ia tidak terlarut dengan kekalahan tersebut. Ia mengakui motivasinya justru bertambah untuk memperbaiki kesalahan.
"Percaya diri naik, mental naik, apalagi selama pertandingan penonton pantau terus, lawan Bali United, lawan Arema, belajar ngontrol diri sendiri biar gak nervous," kata Aqil, Ahad (1/9).
Aqil menyebut banyak pelajaran di pertandingan yang tidak didapatkan selama di latihan. Sehingga, kekalahan tersebut menjadi pengalaman berharga. "Malah penasaran ingin main lagi ingin main lagi. Gimana sebisa mungkin bisa jaga gawang. Hari ini kebobolan lima, ke depan janganlah, pelajaran saja," katanya.
Aqil mengaku permainannya mendapat apresiasi dari pelatih Persib Robert Rene Alberts. Menurutnya, Robert tetap memberikan motivasi meskipun kalah telak. "Coach Robert setelah itu terus kasih motivasi bilang ke Aqil kalau sudah bermain sesuai harapannya. Tinggal butuh jam terbang," katanya.
Aqil juga tak menghiraukan suara bising di sosial media mengenai performanya. Beruntung, dibandingkan suara sumbang yang menghujatnya, banyak juga dukungan yang dia terima.
Selain komentar di sosial media, Aqil juga mengakui tidak pernah mendengar hujatan di stadion. Dia mengaku hanya fokus mendengar instruksi pelatih. "Kalau sudah masuk lapangan gak mikirin di samping ada apa. Paling kalau juga mikirin di bench, instruksi pelatih kayak gimana," jelasnya.