Selasa 03 Sep 2019 11:40 WIB

Menteri Olahraga Malaysia Tolak Kenaikan Usia Pensiun

Menteri olahraga Syed Saddiq ingin anak muda diutamakan untuk bekerja.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman
Foto: The Star
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Syaddiq Syed Abdul Rahman menolak usulan kenaikan usia pensiun dari 60 tahun ke 65 tahun. “Saya menolak usulan MTUC (Kongres Kesatuan Sekerja Malaysia) untuk menaikkan umur pensiun dari 60 tahun ke 65 tahun,” ujar Syed Saddiq kepada media, Selasa (3/9).

Dia tidak setuju dengan usulan tersebut. Sebaliknya dirinya ingin anak muda diutamakan untuk bekerja. Selain itu, kenaikan pangkat berdasarkan prestasi, bukan semata-mata faktor usia. Dia mengatakan perbandingan tingkat pengangguran dengan negara maju juga tidak tepat.

Baca Juga

“Perbandingan dengan negara maju tidak tepat. Tingkat pengangguran anak muda Jepang hanya 3,4 persen, Singapura 5,9 persen, dan Jerman pula 6,2 persen, tapi di Malaysia ada lebih kurang 500 ribu anak muda yang menganggur yaitu 10,7 persen,” katanya.

Syed Saddiq mengatakan dirinya sudah menghubungi Menteri Sumber Manusia M Kula Segaran. Kula mengatakan hal tersebut hanya usulan dari MTUC yang belum disetujui.

Sebelumnya, MTUC meminta pemerintah memberikan biaya hidup pensiun (COLA) RM 500 per bulan atau lebih kepada pekerja swasta menindaklanjuti RAPBN 2020. Selain itu, meningkatkan batas umur pensiun menjadi 65 tahun. MTUC melihat batas umur pensiun harus dinaikkan karena gaji rendah menyebabkan pekerja tidak memiliki tabungan mencukupi selama pensiun sehingga bergantung kepada anggota keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement