REPUBLIKA.CO.ID, MALAGA -- Hampir 200 orang migran berhasil diselamatkan saat mereka berusaha melakukan penyeberangan berbahaya dari Afrika Utara ke Spanyol, Senin (2/9). Penyelamatan berlangsung di tengah perdebatan di Spanyol mengenai peran yang harus dimainkan kapal-kapal amal dalam membantu upaya pemerintah.
Sebelumnya, kapal organisasi nonpemerintah Spanyol menjadi pusat perselisihan dengan negara-negara Eropa bulan lalu. Di Selat Gibraltar, 73 orang diselamatkan dari tiga kapal.
Dinas penyelamatan Spanyol mengatakan, di antara mereka terdapat 10 anak di bawah umur. Sementara itu, 110 orang lainnya diselamatkan dari lima kapal di Laut Alboran yang sebagian besar akan dibawa ke pelabuhan Malaga.
Migran yang datang ke Spanyol sampai pertengahan Agustus ini mencapai sedikit di atas 18 ribu orang, menurut data Kementerian Dalam Negeri. Jumlah tersebut merupakan penurunan sebesar 39 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Data Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan jumlah migran yang datang di Eropa dengan kapal laut dari Timur Tengah dan Afrika Utara turun sedikitnya satu juta pada 2015 menjadi sekitar 141.500 orang tahun lalu. Hampir 15 ribu orang diperkirakan sudah meninggal atau hilang dalam perjalanan laut yang berbahaya.