REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyimbangkan jenis makanan yang dikonsumsi sudah lama menjadi cabang pengobatan tradisional yang dinamakan teori humoral. Keseimbangan nutrisi dalam hal ini menjadi penting karena akan memproteksi tubuh dari berbagai penyakit.
Prof Nil Sari dalam tulisannya bertajuk Food as Medicine in Islamic Civilization mengatakan, potensi bahaya pada pencernaan setelah mengkonsumsi jenis makanan tertentu dapat dinetralisir dengan menkonsumsi jenis buah atau sayuran yang mengandung unsur penangkal. Misalkan jenis makanan yang memiliki sifat kuratif bisa dinetralisir dengan mengkonsumsi buah atau sayuran yang memiliki unsur berlawanan.
Jika seseorang memakan sayuran seperti mentimun, labu ataupun lada yang sama-sama memiliki kualitas dingin, maka penyeimbangnya adalah bawang putih dan daun bawang.
"Memakan anggur mentah, sumac, thyme, lada atau jahe bersamaa dengan ikan yang merupakan makanan dingin, maka sebagai pencegahnya disarankan memakan madu atau jahr yang bersifat panas," kata Nil.
Ia mengatakan, mengkonsumsi dua jenis makanan yang memiliki unsur berlainan juga tidak bagus untuk kesehatan. Ia meyarankan untuk mengkonsumsinya secara bergantian. Seperti daging burung woodcok, kata Nil, bisa menyebabkan sembelit, maka setelah itu disarankan mengkonsumsi anggur mentah.
Nil juga menyarankan untuk memastikan penceranaan bisa bekerja dengan baik ketika makan, maka sebaiknya mengkonsumsi makanan yang penuh cairan terlebih dahulu. "Sup dahulu baru setelah itu memakan daging," ungkap Nil.
Selain itu, ia juga menyarankan agar tak mengkonsumsi makanan lembut seperti susu, ikan segara ataupun melon ketika usai beraktivitas fisik. Sebab, kandungannya akan rusak dalam tubuh yang sedang panas usai bekerja cukup keras.