Sejumlah pengendara Gojek saat melaksanakan aksi di depan Gedung Kedutaan Besar Malaysia, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Sejumlah pengendara Gojek saat melaksanakan aksi di depan Gedung Kedutaan Besar Malaysia, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Sejumlah pengemudi Gojek yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) menggelar aksi damai di kantor Pemerintah Aceh, Banda Aceh, Selasa (3/9/2019). (FOTO : ANTARA FOTO)
Sejumlah pengendara Gojek saat melaksanakan aksi di depan Gedung Kedutaan Besar Malaysia, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Sejumlah pengendara Gojek saat melaksanakan aksi di depan Gedung Kedutaan Besar Malaysia, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Sejumlah pengendara Gojek saat melaksanakan aksi di depan Gedung Kedutaan Besar Malaysia, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu sebelumnya Aksi pengusaha taksi Malaysia Shamsubahrin Ismail menyebut profesi pengemudi Gojek cocok di Indonesia yang lebih miskin, dan tidak sesuai dengan kondisi Malaysia.,
sumber : Republika
Advertisement