REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD terpilih Jimly Asshiddique menyayangkan sikap elite politik yang menjadikan jabatan sebagai ajang rebutan. Menurutnya, ketika jabatan menjadi ajang perebutan maka hal tersebut dapat berpotensi menjadi sumber masalah.
"Para pemimpin itu harus jangan menjadikan jabatan ajang rebutan. Kita ditonton orang, seluruh orang menonton," kata Jimly kepada Republika.co.id, Selasa (3/9).
Menurutnya, hal yang harus dilakukan anggota DPD periode ini adalah memperbaiki DPD. Namun, hal yang sekarang terjadi bukan memikirkan apa yang akan dilakukan, justru hanya perebutan jabatan.
"Mbok dimusyawarahkan siapa yang mau yang bisa diharapkan memperbaiki, Itu coba MPR jadi ajang rebutan, mau jdi ketua DPD rebutan. Ini yang selama ini kan begitu, akibatnya sudah kerjaannya nggak jelas, peranannya tidak jelas, jadi rebutan pula itu kan. Menimbulkan makin rusak kepercayaan rakyat pada lembaga," kata dia.
Jimly juga disebut-sebut oleh sejumlah pihak layak untuk memimpin DPD. Menanggapi hal tersebut, ia lebih memilih menyerahkan sepenuhnya kepada seluruh anggota DPD.
"Kita serahkan saja pada anggota 136, Terserah mereka bagaimana," ujarnya.
Sebelumnya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengaku merasa percaya diri mendapatkan posisi sebagai ketua DPD periode 2019-2024. Ia mengaku memilih sejumlah program untuk meningkatkan kinerja DPD periode berikutnya.
Selain GKR Hemas, mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti juga disebut-siap siap maju sebagai calon ketua DPD. Bahkan, dukungan dari Jawa Timur sudah mengalir untuk dirinya.