REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebuah surat bernada ancaman pemburuan warga Korea dan berisi sebuah benda seperti peluru dilayangkan ke Kedutaan Besar Korea Selatan di Jepang. Hal itu terjadi di tengah hubungan memburuk antartetangga Asia tersebut.
Hubungan antara kedua negara dibayangi dengan kenangan penjajahan Jepang pada 1910-1945 di Semenanjung Korea. Baru-baru ini, perselisihan soal pekerja paksa Korea merembet ke aspek perdagangan dan keamanan saat Korea Selatan membatalkan perjanjian pertukaran intelijen pada Agustus.
"Saya memiliki senapan dan sedang memburu warga Korea," bunyi surat tersebut, yang dilayangkan ke Kedutaan Besar Korea Selatan di Tokyo pekan lalu, menurut laporan kantor berita Kyodo.
Surat itu berisi benda yang tampaknya seperti peluru, bunyi laporan itu, yang menambahkan bahwa polisi sedang mendalami kasus tersebut. Pihak kepolisian menolak untuk berkomentar.
Seorang anggota staf kedutaan membenarkan bahwa surat itu telah dikirimkan tetapi menolak memberikan keterangan lebih rinci. Ketegangan antar-kedua negara juga melebar ke sektor perjalanan dan budaya. Salah satu maskapai Jepang mengumumkan pekan lalu bahwa pihaknya akan menghentikan sejumlah penerbangan ke Korea Selatan.