Rabu 04 Sep 2019 03:45 WIB

AS Jatuhkan Sanksi kepada Badan Antariksa Iran

AS menilai perusahaan antariksa Iran mengembangkan program rudal balistik Teheran.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
rudal balistik
Foto: BBC
rudal balistik

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika serikat (AS) kembali menjatuhklan sanksi ke Iran. Kali ini, AS menjatuhkan sanksi pada badan antariksa sipil Iran dan dua organisasi penelitian ruang angkasa, Selasa (3/9) waktu setempat. Hal itu dilakukan sebab AS menilai perusahaan-perusahaan tersebut digunakan untuk memajukan program rudal balistik Teheran.

Menurut sebuah pernyataan, sanski Kementerian Keuangan AS menargetkan Badan Antariksa Iran, Pusat Penelitian Antariksa Iran, dan Lembaga Penelitian Astronoutika Iran. "AS tidak akan mengizinkan Iran menggunakan program peluncuran luar angkasa sebagai topeng untuk memajukan program rudal balistiknya," ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompoe dalam sebuah pernyataan, Selasa waktu setempat.

Baca Juga

Pompeo mengatakan, upaya Iran pada 29 Agustus lalu untuk menguji kendaraan peluncuran ruang angkasa, adalah urgensi ancaman. AS telah berulangkali memperingatkan Iran terhadap peluncuran roket. AS khawatir teknologi yang digunakan untuk menempatkan satelit di orbit dapat membantu mengembangkan kemampuan rudal balistik yang diperlukan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir. Namun, Teheran menyangkal kegiatan yang dilakukan adalah kedok pengembangan yang dituduh AS.

"Penunjukan sanksi kali ini harus berfungsi sebagai peringatan bagi komunitas ilmiah internasional yang berkolaborasi dengan program luar angkasa Iran dapat berkontribusi pada kemampuan Teheran untuk mengembangkan sistem pengiriman senjata nuklir," kata Pompe.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengunggah sebuah foto melalui akun resmi Twitter-nya yang tampaknya foto tersebut menunjukkan situs peluncuran satelit Iran yang gagal. Seperti diketahui, Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir multinasional 2015 termasuk di dalamnya ada IRan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement