REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Sebuah bom meledak di bawah bus penumpang yang sedang melaju di kawasan Mopti di Mali tengah yang dilanda kekerasan, Selasa (3/9). Insiden itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 24 orang lainnya.
Kendaraan itu melindas ranjau darat ketika membawa 60 penumpang melintasi sebuah daerah, lokasi milisi etnik kerap membunuh warga sipil dari kelompok musuhnya dan kelompok garis keras yang juga masih beroperasi.
"Kami mendapati 14 orang meninggal dan 24 lainnya terluka, termasuk tujuh orang dalam kondisi kritis," kata Salif Traore, tanpa memberikan informasi lebih lanjut mengenai serangan atau dalang di balik serangan tersebut.
Kawasan perbatasan terpencil di mana Burkina Faso, Mali, dan Niger bertemu menjadi surga bagi para milisi. Mereka kerap melancarkan serangan mematikan terhadap pasukan PBB, Mali, dan juga internasional. Penggunaan bom rakitan (IED) merupakan hal yang biasa.
Seseorang yang berada di lokasi kejadian menceritakan kepada Reuters, saudara dan keponakannya berada di bus tersebut dan mereka meninggal akibat ledakan. "Militer sedang berupaya mengevakuasi jasad dari kolong bus," kata dia yang berbicara melalui telepon tanpa menyebutkan identitasnya.