REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Blitar Bandung United kembali menelan kekalahan di laga tandangnya. Blitar Bandung United kalah tipis 0-1 dari PSPS Riau di Stadion Kamaruddin Nasution, Pekanbaru, Selasa (3/9).
Pelatih Blitar Bandung United Liestiadi menyatakan, sebenarnya pertandingan berimbang. Namun banyak keputusan wasit yang merugikan tim.
"Saya akui permainanan berimbang dari PSPS. Tapi banyak keputusan blunder, jangan dia kasih keuntungan untuk PSPS terakhir dia membuat keputusan yang membuat pemain frustrasi," kata Liestiadi usai laga.
Liestiadi mengakui hal berbeda didapat pada putaran pertama lalu saat Blitar Bandung United menjamu PSPS Riau. Menurutnya, pertandingan yang berakhir imbang tersebut dipimpin oleh wasit yang adil.
"Kami kemarin di sana main bagus, berkualitas, edukasi pemain. Jangan kami di sana bagus di sini malah dizalimi. Jangan begitu. Ini kompetisi, ada promosi dan degradasi, tapi coba sehatlah, demi anak anak kita juga, demi generasi," kata Liestiadi.
Akibatnya, tim satelit Persib Bandung ini terancam kembali ke zona degradasi Liga 2 dengan 10 poin. Sementara, PSPS Riau berada di bawah Blitar Bandung United dengan poin yang sama.
Sementara itu, pemain Blitar Bandung United, Wildan Ramdani tidak ingin berkomentar panjang mengenai wasit. Menurut pemain pinjaman Persib ini, kekalahan tersebut bisa jadi pembelajaran bagi tim untuk ke depan lebih baik. "Ya boleh dilihat di lapangan seperti apa. Tapi mungkin ini jadi pembelajaran bagi kami ke depannya. Semoga kami bisa semaksimal mungkin dan beri yang terbaik," katanya.