REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerang tim nasional (timnas) Indonesia Alberto 'Beto' Goncalves ingin memberikan hadiah pada masyarakat Indonesia saat menjamu Malaysia pada pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9). Beto optimistis bisa menaklukkan Malaysia di kandang.
Syaratnya, skuat Garuda bisa memaksimalkan kecepatan dan mengutamakan kedewasaan dalam laga. Berdasarkan pengalamannya mencicipi sepak bola Malaysia kala berseragam Penang FA pada tahun 2015-2016, Beto menilai tempo sepak bola Negeri Jiran lebih pelan daripada Indonesia.
Hal itu karena Malaysia lebih suka menguasai bola dengan operan-operan pendek dari kaki ke kaki. Ini yang menurutnya bisa menyulitkan skuat Garuda. Sementara di Indonesia, kata Beto, tim-tim lebih suka berlaga dengan memanfaatkan kecepatan para pemain. Hal ini yang juga yang pemain bawa ke timnas Indonesia.
"Saya pikir kami punya kesempatan emas untuk menang," kata Beto usai menjalani latihan, di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (3/9) malam WIB.
Pertandingan melawan Harimau Malaya tentu tidak akan pernah menjadi pertandingan biasa tanpa adanya adu gengsi dan sejarah panjang rivalitas antara kedua negara. Ini merupakan pengalaman pertama Beto berhadapan dengan Malaysia selama membela timnas sejak 2018.
Beto mengaku bangga bisa membela timnas untuk laga el-classico. Namun, Beto menyebutkan kekalahan Garuda di final Piala AFF 2010 harus dibayarkan pada laga nanti.
Meski saat itu Beto belum menjadi warga negara Indonesia, ia mengetahui kekecewaan yang dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. "Jadi kami harus bisa kasih hadiah buat masyarakat Indonesia, apalagi pertandingan ini yang perdana di kualifikasi Piala Dunia. Pentng bagi kami, jika ingin melangkah jauh, pertandingan kandang apalagi yang pertama harus maksimal," kata dia menegaskan.