REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW — Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan latihan militer skala besar akan dilakukan di perbatasan barat negara itu, yang berada tepat dekat dengan Kolombia. Latihan angkatan bersenjata tersebut akan berlangsung pada 10 September hingga 28 September mendatang.
Pengumuman tersebut datang setelah Maduro menilai adanya ancaman keamanan yang mengkhawatirkan dari Kolombia. Ia memerintahkan komando strategis tentara Venezuela dan patroli perbatasan militer untuk mengumumkan langkah menghadapi agresi negara tetangga tersebut.
“Saya telah memerintahkan komando strategis tentara Venezuela dan patroli perbatasan militer untuk mengumumkan ancaman tingkat oranye dalam menghadapi agresi Kolombia terhadap Venezuela, serta mengadakan latihan militer di sepanjang seluruh perbatasan barat Venezuela dari 10 sampai 28 September,” ujar Maduro dilansir Sputnik pada Rabu (4/9).
Pada Sabtu (31/8) lalu, Pemerintah Venezuela memberikan sejumlah bukti mengenai dugaan adanya kamp pelatihan paramiliter Kolombia yang digunakan untuk melatih orang-orang yang diduga merencanakan serangan kekerasan yang bertujuan melawan Maduro. Melalui televisi negara, gambar-gambar adanya kamp ditampilkan melalui televisi negara.
Menteri Komunikasi Venezuela Jorge Rodriguez juga menuduh Presiden Kolombia Ivan Duque tidak melakukan apa pun untuk mencegah agresi terhadap Caracas. Ketegangan antara kedua negara tetangga di Amerika Selatan tersebut telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dengan adanya tuduhan bahwa masing-masing pihak mendukung milisi anti-pemerintah.