REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Takaful Keluarga menargetkan kontribusi asuransi sekitar Rp 120 miliar dari kerja sama bancassurance dengan Bank Muamalat. Produk ini menggabungkan asuransi proteksi dengan tabungan rencana pendidikan dari Bank Muamalat.
Direktur Bisnis Ritel Purnomo B. Soetadi menyampaikan produk tabungan pendidikan sudah ada sebelumnya namun tanpa asuransi. Dengan kerja sama ini, diharapkan rencana pendidikan bisa lebih terproteksi.
Purnomo mengatakan saat ini bancassurance menempati porsi sekitar 50 persen dari dana kelolaan di Wealth Management Bank Muamalat. Total dana kelolaannya mencapai sekitar Rp 2 triliun.
"Kita berharap bisa meningkatkan portofolio ini, juga menarik pendapatan berbasis komisi dari kerja sama," kata Purnomo usai penandatanganan kerja sama pemasaran bancassurance dengan PT Takaful Keluarga, di Muamalat Tower, Rabu (4/9).
Direktur Utama PT Takaful Keluarga, Arfandi Arief juga berharap bisa menjaring lebih banyak nasabah dengan memanfaatkan jaringan Bank Muamalat yang besar. Produk hijrah cendekia ini merupakan produk asuransi proteksi pertama yang dibundling dengan tabungan pendidikan.
"Saya yakin produk ini akan mendapat respons yang tinggi dari nasabah, untuk tahun pertama bisa ditargetkan hingga Rp 120 miliar," kata Arfandi.
Hal ini karena geliat tren hijrah yang terus tumbuh di masyarakat. Generasi milenial muslim dengan keluarga mudanya juga mayoritas melek finansial sehingga sadar pada persiapan keuangan untuk masa depan.
Sebelumnya, Takaful Keluarga memiliki produk bancassurance untuk pembiayaan hasil kerja sama dengan mayoritas bank syariah. Selain kalkulasi bisnis, Arfandi menyampaikan sinergi ini diharapkan bisa menjadi sumbangsih pertumbuhan keuangan syariah tanah air.
"Semoga ini menjadi sinergi untuk kebersamaan dan menjadi awal dari kerja sama lanjutan," katanya.
Pada kuartal II 2019, Takaful Keluarga mencatatkan perolehan laba setelah pajak sebesar Rp 38,9 miliar dengan total aset sebesar Rp 1,79 triliun.