Rabu 04 Sep 2019 14:36 WIB

Energi Optimisme Electric Jakarta Marathon 2019

Acara ini sebagai upaya mendorong masyarakat Indonesia menuju eco lifestyle.

Konferensi pers Electric Jakarta Marathon 2019.
Foto: PLN
Konferensi pers Electric Jakarta Marathon 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Electric Jakarta Marathon kembali akan digelar di Plaza Utara Gelora Bung Karno pada 27 Oktober 2019 mendatang. Gelaran Jakarta Marathon edisi ke-7 ini kembali akan didukung oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai ‘Title Sponsor’ dengan tajuk Energi Optimisme.

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka menerangkan, setelah sebelumnya men-transformasi gelaran Jakarta Marathon menjadi Electric Jakarta Marathon di 2018, PLN kembali menjadi title sponsor dalam Electric Jakarta Marathon 2019. Penyelenggaraan ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) di 27 Oktober 2019.

Baca Juga

Selain itu, kiprah PLN sejak 2018 lalu dalam ajang Marathon berskala International ini juga sebagai upaya mendorong masyarakat Indonesia menuju eco lifestyle dan menumbuhkembangkan sportourism Indonesia menjadi destinasi utama wisatawan mancanegara.

“Electric Jakarta Marathon 2019 diharapkan dapat menyebarkan semangat Energi Optimisme PLN khususnya di kota Jakarta agar dapat terus maju dan berkembang menjadi kota tujuan wisata yang aman dan nyaman untuk berolah raga,” tegas Made seperti dalam siaran persnya. 

Ajang lomba marathon terbesar di Tanah Air ini akan diikuti oleh 16.500 peserta dari berbagai belahan dunia. Tercatat 1.377 peserta diantaranya berasal dari mancanegara, seperti Malaysia, India, Amerika Serikat, Perancis, Belanda, Italia, Korea Selatan, Singapura, dan Jepang.

Sejak Jakarta Marathon mulai dihelat pada 2013 lalu, Jepang selalu menjadi penyumbang peserta asing terbanyak. Tahun ini, peserta ber-passport Jepang mencapai 507 pelari, meningkat sebanyak 80 pelari dari tahun sebelumnya yang hanya 427 peserta.

Jakarta Marathon merupakan ajang yang sudah terdaftar di Federasi Atletik Internasional (International Association of Athletics Federations/IAAF) dan diselenggarakan di minggu akhir bulan Oktober setiap tahunnya dengan lima kategori nomor lari yang dilombakan, Full Marathon (42,195 kilometer/km), Half Marathon (21 km), 10K (10 km), 5K (5 km), dan Maratoonz (1 km) untuk anak-anak usia 5 – 10 tahun.

Rute lomba yang akan dilalui oleh para peserta pun telah melewati proses kalibrasi dan telah memperoleh sertifikasi dari Association of International Marathon and Distance Races (AIMS) dan International Association of Athletics Federations (IAAF). Rute Electric Jakarta Marathon 2019 tetap akan membawa para peserta menikmati keindahan landmark-landmark ikonik kota Jakarta, seperti Kawasan Kota Tua, Fatahillah Square, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan akan melintasi kemegahan gedung–gedung pencakar langit ibu kota.

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Edy Junaedi, mengatakan potensi pariwisata di Jakarta sangat besar, dan salah satu upaya meningkatkan jumlah wisatawan ke DKI antara lain dengan meningkatkan jumlah event di Jakarta. Kegiatan wisata olahraga (sport tourism) menjadi salah satu strategi yang dinilai efektif untuk meningkatkan industri pariwisata Jakarta.

"Sebagai warga Jakarta, kita patut bangga karena Jakarta memiliki agenda tahunan sport tourism berskala International, Jakarta Marathon. Kami melihat, gelaran Jakarta Marathon selama tujuh tahun terakhir ini sangat efektif sebagai sarana promosi dalam rangka meningkatkan kunjungan dan awareness wisatawan,"ujarnya.

Terlebih, menurutnya, Jakarta Marathon telah masuk dalam agenda olah raga lari internasional, sehingga mampu memberikan dampak langsung dan media value yang tinggi. Melalui event sport tourism seperti Jakarta Marathon ini, diharapkan target kunjungan tiga juta wisatawan mancanegara ke DKI pada tahun 2019 ini dapat tercapai, dan target sektor pariwisata menyumbang Rp 6,2 triliun dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun dapat terealisasi.

   

Sapta Nirwandar, Chairman Jakarta Marathon berharap Jakarta Marathon edisi ke-7 ini bisa menjadi momentum peningkatan kualitas penyelenggaraan menuju IAAF Road Race Silver Label. Dengan predikat IAAF Road Race Silver Label, nantinya Jakarta Marathon akan menjadi media branding terbaik pariwisata Jakarta, karena pelari-pelari terbaik dunia akan semakin lebih banyak lagi yang datang berkompetisi.

Namun menuju IAAF Road Race Silver Label tidak mungkin dapat diraih tanpa dukungan dari seluruh stake holder, mulai dari para pemangku kebijakan, sponsor, media, dan masyarakat kota Jakarta. Ada beberapa perhatian utama agar Jakarta Marathon ini bisa meraih IAAF Road Race Silver Label. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur beserta fasilitas penunjangnya, seperti transportasi yang mudah terjangkau, fasilitas sanitasi yang bersih, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah soal keterlibatan masyarakat. Masyarakat Jakarta harus bisa memberi citra yang baik, terutama saat perhelatan berlangsung sehingga Jakarta Marathon bisa menjadi tempat pelepas penat bagi wisatawan. Sembari berlari, mereka juga dapat menikmati keramahan dan pesona Ibu Kota.

Merchandising, Marketing Store Operation Director PT. Matahari Departement Store. Tbk Christian Kurnia merasa terhormat karena dapat memiliki kesempatan untuk menjadi sponsor pakaian resmi Jakarta Marathon. Melalui kolaborasi di Jakarta Marathon 2019, 361 Degrees ingin semakin memperkuat posisi sebagai merek internasional di antara para komunitas lari dan olah raga lainnya.

Matahari menjadikan komitmen terhadap gaya hidup masyarakat Indonesia yang kini berkembang menjadi semakin aktif dan sehat sebagai strategi jangka panjang. "Kami akan terus berusaha untuk menghadirkan produk guna mendukung para atlet dan setiap orang yang menjadikan gaya hidup ini dan performa mereka secara serius,“ ungkap Christian Kurnia.

Sementara itu Junior Director of Sales and Marketing of Hisamitsu Pharma Indonesia  Refina Mariana mengatakan, Salonpas sebagai brand analgesik topikal yang telah lebih dari 40 tahun menjadi pilihan masyarakat Indonesia, sadar akan pentingnya terus bergerak untuk menciptakan gaya hidup yang sehat. Untuk itu, Salonpas kembali bergabung untuk yang ke-5 kalinya pada gelaran Electric Jakarta Marathon 2019 dengan membawa lini baru khusus produk-produk olah raga, Let’s Move Salonpas.

Kontribusi Salonpas kepada peserta Electric Jakarta Marathon 2019 dilakukan dengan memberikan treatment rangkaian pereda nyeri menyeluruh dari sebelum race, saat race, dan juga sesudah race. "Sebagai bagian dari kontribusi langsung terhadap dunia olahraga lari, Let’s Move Salonpas juga membantu menumbuhkan kegiatan tersebut lewat aktivitas bersama komunitas-komunitas, dan men-develop program latihan persiapan lari yang optimal, bekerja sama dengan komunitas lari terbesar di Indonesia,” ungkap Refina Mariana.

Isu sampah plastik akhir-akhir ini semakin menguat. Bahkan, berdasarkan studi yang dirilis oleh McKinsey and Co dan Ocean Conservancy, Indonesia disebut sebagai negara penghasil sampah plastik nomor dua di dunia setelah Tiongkok. CEO Inspiro Ndang Mawardi mengatakan, Jakarta Marathon merasa terpanggil dan memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah sampah plastik itu.

Langkah kecil Electric Jakarta Marathon 2019 dalam mendukung gerakan eco-friendly ini adalah dengan mengganti 16.500 kemasan running tee peserta dari bahan plastik sekali pakai menjadi plastik berbahan dasar kulit singkong yang ramah lingkungan. Melalui langkah kecil ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menularkan sensivitas perilaku ramah lingkungan kepada peserta Electric Jakarta Marathon 2019 dan menjadi wujud nyata gerakan perbaikan lingkungan hidup di Jakarta. 

Keterangan lebih lanjut mengenai Electric Jakarta Marathon 2019 dapat diakses melalui http://www.thejakartamarathon.com atau hubungi Inspiro di nomor +62 21 29 666 868 (office hour).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement