Rabu 04 Sep 2019 15:25 WIB

Kemendikbud Bantah Negara Manipulasi Sejarah Sriwijaya

Kemendikbud membantah klaim Ridwan Saidi soal Kerajaan Sriwijaya adalah fiktif.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Karta Raharja Ucu
 Sejarawan Betawi Ridwan Saidi.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sejarawan Betawi Ridwan Saidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membantah negara sudah memanipulasi sejarah Kerajaan Sriwijaya. Sebab sejarah Sriwijaya sudah ditelusuri oleh berbagai ahli secara komprehensif.

Karena itu, Kemendikbud tak mempermasalahkan klaim sejarawan Ridwan Saidi soal Kerajaan Sriwijaya hanya fiktif. Kemendikbud memandang klaim Ridwan akan patah dengan sendirinya bila tak dilandasi bukti otentik.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengatakan para ahli sejarah di Indonesia sudah menanggapi klaim Ridwan. "Berbeda dengan dulu, negara sekarang tidak memegang tafsir tunggal terhadap sejarah. Tugas negara adalah memfasilitasi percakapan yang sehat, ilmiah, berdasarkan fakta dan bukti," katanya pada Republika, Senin (2/9).

Ia meyakini di zaman keterbukaan seperti sekarang, suatu pernyataan akan mendapat bantahan dari seseorang yang ahli di bidang itu. Pola diskusi tersebut yang menciptakan ruang klarifikasi.

"Kalau ada pernyataan yang keliru atau tidak berdasar dengan sendirinya akan mendapat sanggahan dari pihak yang berkompeten," tambahnya.

Pihak Kemendikbud menyatakan tak ambil pusing atas pernyataan Ridwan. Ia merasa klaim Ridwan akan sirna dengan sendirinya jika tak bisa dibuktikan.

"Saya kira tidak perlu (dilaporkan). Ini saya kira persoalan kredibilitas saja. Kalau ada yang menyampaikan statement tanpa didukung bukti maka tentunya akan kehilangan kredibilitas," ujarnya.

Hilmar mengungkapkan pernyataan Ridwan soal Sriwijaya bukan baru pertama kali ini saja. Namun pernyataan itu hanya menghiasi ruang publik lalu hilang dengan sendirinya.

"Statement Ridwan Saidi itu sudah cukup lama. Waktu itu tidak ada pengaruhnya apa-apa terhadap historiografi Sriwijaya. Sekarang pun saya kira tidak. Ada para ahli yang sudah menyatakan dengan jelas bahwa statement RS itu tidak berdasar," tegasnya.

Sebelumnya, pernyataan Kerajaan Sriwijaya fiktif yang dilontarkan Ridwan di salah satu saluran Youtube sempat ramai diperbincangkan. Ridwan menyampaikan sejumlah alasan mengapa ia menganggap Kerajaan Sriwijaya sebagai fiktif. Dalam salah satu paparannya, Ridwan menyebut Kerajaan Sriwijaya hanyalah bajak laut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement