REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Pondok Pesantren Sains Salman Assalam mengalami kemajuan pesat dalam empat tahun terakhir. Tak hanya dari fisik bangunan, jumlah santrinya pun terus bertambah. Saat ini santri yang menimba ilmu di pesantren yang berada di Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon itu berjumlah 300 orang.
Itu tak lepas dari sistem pendidikan pesantren yang menarik. Pesantren Sains Salman Assalam mampu mengkolaborasikan sistem pendidikan pesantren ala Ponpes Modern Gontor dan sains dalam pembelajaran sehari-hari.
Pesantren ini didirikan sekitar lima orang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pondok Pesantren Darussalam Gontor pada 2008. Awalnya pesantren ini berada di Desa Patapan, Beber, Cirebon. Saat itu masih bernama pesantren Darussalam. Meski demikian, kala itu belum banyak santri yang mondok di pesantren itu.
“Pesantren sains ini dirintis alumni ITB dan alumni Gontor, bersama-sama untuk membentuk lembaga. Karena beberapa hal kemudian kita relokasi,” tutur pimpinan Ponpes Sains Salman Assalam, Ustaz Warso Winata, yang juga alumni Ponpes Darussalam Gontor saat berbincang dengan Republika,co.id pada Rabu (4/9).
Santri Pesantren Sains Salman tengah belajar. Republika/ Andrian Saputra
Pada 2014 pesantren ini berpindah tempat. Pesantren didirikan di tanah wakaf dari KH Usep Saifuddin Zuhri seorang ulama yang juga alumni Ponpes Gontor yang kemudian menjadi pengasuh pesantren Sains Salman Assalam. Saat itu santrinya masih sekitar 18 orang.
Sejak berpindah tempat, nama pesantren Darussalam pun berganti menjadi Pondok Pesantren Sains Salman Assalam di bawah naungan Yayasan Assalam. Pesantren juga membuka lembaga pendidikan formal SMP dan Aliyah.
Menurut Ustaz Warso salah satu yang memotivasi para alumni ITB dan Gontor untuk mendirikan pesantren sains yakni agar para ahli sains di Tanah Air dapat menerapkan ilmunya dengan semangat untuk memberikan kemaslahatan bagi umat.
Karenanya di pesantren ini santri dipacu agar dapat menguasai ilmu-ilmu agama sekaligus di bidang sains. Pesantren Sains Salman Assalam pun mendorong santrinya agar bisa masuk ke berbagai perguruan tinggi negeri favorit dengan jurusan di bidang Sains.
“Kami mengkolaborasikan sains dengan sistem pendidikan pesantren Gontor dimana alumninya mampu menembus perguruan tinggi negeri favorit yang jurusannya sains. Kami ingin membuat generasi-generasi saintis,” katanya.
Alumni Ponpes Sains Salman Assalam pun banyak yang melanjutkan studi di beberapa kampus ternama baik dalam dan luar negeri, seperti ITB, ITS, ITERA, serta UGM. Selain itu beberapa santrinya melanjutkan ke Universitas Martin Luther Jerman hingga al-Azhar Kairo, Mesir.