REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Real Madrid harus membayar mahal kedatangan Thibaut Courtois. Selain membelinya dengan harga tinggi, kehadiran Courtois memaksa Keylor Navas duduk di bangku cadangan.
Padahal, kiper yang disebut memiliki mental baja itu sosok penting dalam kesuksesan Los Blancos meraih tiga gelar Liga Champions berturut-turut. Sementara Courtois, menjadi mimpi buruk El Real musim lalu dengan kegagalan di semua kompetisi, bahkan dengan rekor kebobolan yang buruk.
Padahal, Navas, selama berada di bawah gawang Real Madrid, tidak sekali pun menelan kekalahan dalam fase gugur Liga Champions. Ia menjadi kiper utama selama tiga tahun dalam lima tahun membela Madrid.
Dalam tiga tahun itu, Navas memenangkan 12 laga dari 12 fase gugur di Liga Champions. Karena itu, cukup mengejutkan melihat Zidane lebih memilih Courtois, dibandingkan kiper dengan nomor punggung 1 tersebut.
Tak ingin berlama-lama hanya melihat rekan-rekannya tampil dari bangku cadangan, Navas pun memilih meninggalkan Bernabeu. Kiper berusia 32 tahun itu menjadikan Paris Saint-Germain sebagai pelabuhan barunya. Navas meninggalkan Bernabeu dengan nilai transfer sekitar 15 juta euro, dan sebagai bagian dari kesepakatan, PSG meminjamkan kiper utamanya Alphonse Areola ke El Real.
''Ini adalah tantangan besar bagi saya, kota yang luar biasa, klub besar. Saya sangat senang dan saya tak sabar untuk bergabung dengan skuat PSG, karena saya tahu PSG adalah klub besar dan kami dapat meraih hal besar,'' ujar Navas dikutip dari laman resmi PSG, Selasa (3/9).
Navas meninggalkan rekan-rekan setimnya dan kenangan yang indah, dengan mewariskan determinasi dan kerja keras. Bahkan, Zidane sempat mengungkapkan, Navas memang meragukan dari sisi kemampuan teknik. Namun Zidane menegaskan bahwa Navas adalah kiper yang selalu meraih kemenangan.
''Dia selalu ada di sana untuk meminjamkan tangannya pada momen krusial, dan saat dia gagal, seperti yang semua kiper lakukan, dia tidak menyerah dan Real Madrid diuntungkan,'' ungkap Zidane, dikutip dari Marca.
Bersama Real Madrid, Navas telah mendapatkan 12 medali kemenangan, dengan sembilan di antaranya sebagai pemain starter. Total, Navas menyumbangkan tiga gelar Liga Champions, empat Piala Dunia Antarklub, tiga Piala Super Eropa, satu gelar La Liga Spanyol, dan Piala Super Spanyol.
Navas datang ke Santiago Bernabeu dari Levante pada Juli 2014. Niat Los Blancos membawa Navas saat itu adalah menggantikan Iker Casillas yang hijrah ke FC Porto. Setelah lima tahun, Navas meninggalkan Kota Madrid ke Paris dengan menyandang status seorang legenda.
''Saya datang (ke PSG) dengan kerendahan hati, seperti biasanya, tapi juga dengan hasrat yang besar untuk bekerja dan membantu rekan setim saya, melakukan bagian saya,'' jelas Navas.