Rabu 04 Sep 2019 22:35 WIB

Tinton Ajak Tokoh Otomotif Bahas Masa Depan Sirkuit Sentul

Legenda MotoGP Valentino Rossi juga pernah merasakan aspal Sirkuit Sentul.

Kejuaraan Nasional Oneprix Indonesia Motorprix Championship (IMC) Putaran 3 di Sirkuit Sentul Internasional Karting & Motorcycle, Jawa Barat (1/9/2019).
Foto: dok. tvOne
Kejuaraan Nasional Oneprix Indonesia Motorprix Championship (IMC) Putaran 3 di Sirkuit Sentul Internasional Karting & Motorcycle, Jawa Barat (1/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sirkuit Sentul, Bogor pernah berjaya pada era 90-an, namun saat ini seperti tertinggal. Untuk itu, Direktur Utama Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto mengajak tokoh otomotif Indonesia untuk mencari jalan keluar agar kembali berjaya.

Sedikitnya 30 tokoh olahraga nasional mulai era 60-an dikumpulkan di Balai Sarwono, Jakarta, Rabu (4/9). Tokoh olahraga otomotif Indonesia itu di antaranya Chandra Alim, Farid Sungkar, Benny Hidayat, Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 Prasetyo Edi Marsudi hingga mantan Ketua IMI Nanan Sukarna.

"Malaysia sudah, Thailand sudah, Filipina sebentar lagi (menggelar balap MotoGP dan F1). Bagaimana dengan Indonesia. Masak hanya ISSOM (Indonesia Sentul Series of Motorsport) saja," Direktur Utama Sirkuit Internasional Sentul Tinton Soeprapto dengan mimik serius.

Sirkuit Sentul pernah menjadi tuan rumah kejuaraan balap motor paling bergengsi dunia pada jaman keemasannya. Mulai super bike hingga MotoGP pernah digelar antara 1996-1998. Bahkan salah satu legenda MotoGP Valentino Rossi juga pernah merasakan aspal Sirkuit Sentul.

Sirkuit Sentul juga pernah menjadi tuan rumah kejuaraan A1 GP, GP2 Asia, Formula BMW Asia hingga Fomula V6 Asia. Namun, seiring perkembangan waktu sirkuit tersebut seperti ditinggalkan oleh kejuaraan bergengsi tersebut.

Sebenarnya MotoGP juga hampir mampir ke Sirkuit Sentul karena pada 2015 ada rencana renovasi dengan harapan bisa menggelar kejuaraan balap roda dua paling bergengsi di dunia itu pada 2020. Namun, semuanya masih dalam wacana. Bahkan ada rencana MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika Lombok.

"Saya mendukung pembangunan sirkuit di mana saja. Spanyol saja banyak memiliki sirkuit. Tapi untuk program tetap harus berjalan," kata Tinton menegaskan.

Salah satu tokoh otomotif Indonesia Chandra Alim mengatakan, Sirkuit Sentul harus kembali dimaksimalkan meski banyak tantangan yang harus dihadapi. Bahkan rencana untuk memaksimalkan sirkuit tersebut juga sudah disiapkan.

"Kerangka sudah ada, tapi kenapa tidak berjalan? Itu yang harus kita cari jalan keluarnya. Mungkin masalah payung hukum. Makanya kami berharap yang potensi bisa terlibat," kata pebalap senior yang hingga saat aktif di dunia otomotif itu.

Selain Sirkuit Sentul, pada sarasehan tokoh otomotif Indonesia itu juga membicarakan rencana pembangunan sirkuit berstandar internasional di Bali. Bahkan, Direktur Utama Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto menegaskan sudah ada pihak yang menyiapkan lahan lebih dari 300 hektare.

Sementara itu Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 yang juga penggiat otomotif Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, Sirkuit Sentul bisa besar jika semuanya menyadari posisinya saat ini.

"Saya sudah pernah membahas Sirkuit Sentul dengan Presiden. Pak mohon dibantu. Tapi mau gimana lagi, Sentul milik swasta. Coba kalau Pak Tinton bisa ngobrol dengan pemerintah, gak bakal ada Mandalika," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement