REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, sudah mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait kekosongan Sekda Provinsi Jabar. Pemprov Jabar, berkonsultasi untuk mencari Sekda Provinsi Jabar yang baru. Namun, menurut Ridwan Kamil, ia memiliki harapan khusus terkait sosok Sekda yang baru.
"Saya kira berkaca dari pengalaman, saya ingin Sekda itu fokus dalam urusan administrasi, jangan terbawa dinamika politik," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Rabu (4/9).
Emil mengatakan, Sekda terdahulu punya minat ke arah politik. Sehingga terjadilah banyak hak yang sebetulnya tak perlu terjadi.
"Saya kira kuncinya itu saja, saya ingin yang profesional, bisa menerjemahkan visi misi gubernur secara detail," katanya.
Menurut Emil, ia pun berharap Sekda Jabar yang baru bisa bekerja profesional jangan sampai gubernur seperti hari ini mengurusi hal teknis yang sebetulnya bisa diselesaikan di level Sekda.
Emil mengatakan, sebenarnya ada opsi penunjukan langsung. Hal itu, ternyata bisa juga dilakukan asal sesuai aturan. Serta, selama memenuhi syarat.
"Ada opsi juga dilelang dicari dari mana-mana itu juga sedang dipertimbangkan menunggu masukan dari Kemendagri," kata Emil.
Emil berharap, sebelum Desember sudah terpilih Sekda baru. Namun, prosesnya adalah Pjs dulu tiga bulan. "Dari Plh, Pjs tiga bulan ini juga menyiapkan Sekda definitif. Penunjukan Pjs kemungkinan masih Pak Daud Ahmad," katanya.
Saat ditanya, lebih memilih menunjuk langsung atau open biding, Emil mengatakan, ia menunggu petunjuk dulu (dari Kemendagri) mana yang secara dinamika paling sedikit.
Perlu diketahui, saat ini posisi Sekda Provinsi Jabar yang awalnya dijabat Iwa Karniwa, menjadi kosong pasca ditetapkannya Iwa menjadi tersangka kasus Meikarta.