REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Bank sentral Kanada, Bank of Canada (BoC), pada Rabu (4/9) mengumumkan mempertahankan suku bunga acuannya di 1,75 persen. Kebijakan ini diambil karena bank mengukur sejauh mana kerusakan yang timbulkan dari konflik perdagangan mendalam terhadap dampak ekonomi domestik dan global.
Bank sentral Kanada menaikkan suku bunganya menjadi 1,75 persen pada Oktober tahun lalu, tetapi tetap tidak berubah sejak saat itu. Keputusan suku bunga tidak berubah secara luas diharapkan meskipun ekonomi Kanada mengalami rebound kuat pada kuartal kedua.
Pekan lalu, Statistik Kanada mengatakan ekonomi negara itu berkembang pada laju tahunan 3,7 persen di kuartal kedua, yang lebih tinggi dari proyeksi bank sentral sebesar 2,3 persen.
Bank sentral memperkirakan aktivitas ekonomi akan melambat pada paruh kedua 2019, menekankan titik-titik lemah seperti kontraksi tajam dalam investasi bisnis Kanada yang bertepatan dengan meningkatnya ketegangan perdagangan.
Intensifikasi perselisihan perdagangan Amerika Serikat dan China telah menjadi hambatan yang lebih besar pada momentum ekonomi global daripada yang diprediksi bank pada pertemuan 10 Juli, bank sentral mengatakan dalam pernyataannya.
Ekonomi Kanada beroperasi dekat dengan potensi dan inflasi tepat sasaran. Namun, konflik perdagangan yang meningkat dan ketidakpastian terkait mengambil korban pada ekonomi global dan Kanada.
"Dalam konteks ini, tingkat stimulus kebijakan moneter saat ini tetap tepat," tambahnya.