REPUBLIKA.CO.ID, MALAGA -- Manajemen Malaga membuat kebijakan kurang populer dengan memutuskan kontrak penyerang Shinji Okazaki dalam waktu sangat singkat. Kendati keputusan ini hasil persetujuan bersama, tapi kurang adil bagi Okazaki.
Mantan penggawa Leicester City itu baru berada di Malaga selama 34 hari. Okazaki bahkan belum pernah diturunkan dalam tiga laga Segunda Division musim 2019/2020. Pada akhirnya yang bersangkutan resmi keluar dari Los Blanquiazules dan kini bergabung dengan Huesca.
"Saya tidak menyesali apa pun, karena saya tidak pernah melupakan momen saya di sini. Jika suatu hari saya mempunyai kesempatan kembali ke Malaga, saya tidak memiliki keraguan untuk datang," kata pesepak bola berkebangsaan Jepang dalam Twitternya, dikutip dari ESPN, Kamis (5/6).
Setelah diusut, penyebabnya adalah masalah finansial. Malaga tidak bisa mendaftarkan Okazaki di liga. Jika itu dipaksakan, maka akan melebihi batas gaji para pemain tim tersebut.
Para fan kecewa dengan tindakan manajemen. Sebab dalam sebulan terakhir, para fan telah membeli jersey resmi Malaga atas nama Okazaki.
Sekitar 300 baju terjual. Satu baju dihargai 70 euro. Manajamen berniat memberikan kompensasi atas kerugian penggemar tersebut.
Walikota Malaga Francisco de la Torre turut merespon ini. Ia memahami kemarahan penggemar. Ia meminta manajemen Malaga agar lebih profesional dalam pengelolaan finansial. "Harus ada manajemen yang lebih baik dari pemilik. Jika dia tidak memenuhi standar, dia harus keluar, dan kami harus menemukan seseorang yang bisa mengelola klub," ujar Francisco.