Jumat 06 Sep 2019 10:36 WIB

Miliarder Turki Ajak Pebisnis Bantu Pengungsi di Dunia

Perang di Suriah dan krisis ekonomi di Venezuela menyebabkan krisis pengungsi

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Miliarder Ini Ajak Pebisnis Bantu Para Pengungsi di Dunia. (FOTO: Unsplash/Tom)
Miliarder Ini Ajak Pebisnis Bantu Para Pengungsi di Dunia. (FOTO: Unsplash/Tom)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Perang di Suriah dan krisis ekonomi di Venezuela menyebabkan krisis pengungsi terjadi di beberapa penjuru dunia. Sebagian dari mereka hendak pergi ke negara tetangga dan beberapa negara maju.

Peristiwa ini menarik perhatian salah satu miliarder asal Turki, Hamdi Ulukaya. Ia berinisiatif untuk mempekerjakan para pengungsi itu.

"Ini adalah hal bagus bagi para perusahaan untuk terlibat, karena dalam lima tahun atau 10 tahun yang akan datang orang-orang akan bertanya 'Apa tindakanmu terhadap hal ini? Mengapa kamu tak ikut ambil bagian?'" tuturnya seperti yang dikutip dari Bloomberg (4/9/2019).

Baca Juga: Bukan Jack Ma, Ini Dia Miliarder Paling Dermawan di Asia

Miliarder pemilik bisnis yogurt ini mengajak berbagai perusahaan turut andil membantu karier dan kehidupan pengungsi dengan memberikan mereka pekerjaan.

Sebab, baginya apabila pengungsi diberikan pekerjaan, mereka akan terbantu dan perusahaan pun demikian.

Miliarder itu berkata sejumlah pebisnis barang dan jasa di Amerika Selatan sudah setuju untuk bergabung demi menolong pengungsi di Kolombia. Pengumumannya akan berlangsung bulan depan di New York pada hari pertama Sidang Umum Majelis PBB.

Baca Juga: Cerita Mulia Perjalanan Karier CEO GoPay

Berdasarkan data dari Forbes, Ulukaya merupakan miliarder kelahiran Erzincan yang tercatat memiliki harta sebesar US$2,2 miliar atau Rp31,2 triliun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement