REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Negeri Sahara. Begitulah Libya negara berpenduduk mayoritas Muslim yang terbentang di sepanjang pantai timur laut Afrika itu kerap dijuluki. Sejarah peradaban Islam mencatat, Libya memegang peranan penting dalam penyebaran Islam di benua Afrika Utara.
Kini, melalui Jam’iyah Ad- Dakwah Al-Islamiyah Al-Alamiyah yang dimilikinya negeri petrodolar yang terhampar di daratan seluas 1.759. 540 km persegi itu mulai menjadi sebuah kekuatan baru Islam di ‘Benua Hitam’ Afrika. Negara multietnis yang terdiri atas bangsa Barbar, Arab, Yunani, Malta, Italia, Mesir, Pakistan, Turki, India, dan Tunisia itu terletak di sebelah barat Tunisia dan Aljazair
Di bagian timur, negeri yang tercatat se bagai salah satu wilayah ter tua yang dihuni peradaban manusia itu berbatasan dengan Mesir. Di bagian selatan, bertetangga dengan Sudan dan Nigeria. Popu lasi pen duduk Libya yang dikaruniai lim pahan cadangan minyak itu mencapai 6.173. 579 jiwa 97 persen beragama Islam.
Menurut bukti-bukti arkeologi, di wilayah Libya sekitar 8 milenium SM telah berkembang kebudayaan Neolitikum di kawasan pantai. Masyarakat Libya kuno sudah mulai mengembang kan pertanian. Sedangkan di wilayah selatan yang terdiri atas hamparan padang pasir, masyarakat Libya kuno memiliki mata pencaharian sebagai pemburu.
Asal muasal keberadaan bangsa Barbar di daratan Libya hingga kini masih diselimuti misteri. Meski be gitu, bukti arkeologi dan lingusitik mengindikasikan suku Barbar berasal dari barat daya Asia. Mereka diduga hijrah ke daratan Afrika Utara pada milenium ke-3 SM. Sejarah mencatat, wilayah Libya selalu menarik perhatian beragam peradaban
Tak heran, jika penguasa negeri itu selalu silih berganti dari zaman ke zaman. Sebelum abad ke-12 SM, wilayah ini sempat dikuasai orangorang Phoenik. Bangsa Yunani Kuno juga sempat menguasai wilayah itu sekitar abad ke- 7 SM. Selama 400 tahun lamanya, wilayah Libya, Tripoli, dan Cyrenaica, sempat menjadi bagian da ri kekuasaan bangsa Romawi. Pada masa itu, penduduk Libya dikisahkan hidup dalam kemakmuran.
Ba ngunan Leptis Magna nan me gah yang terletak 120 km dari Tripoli menjadi sak si kekuasaan Romawi di Libya. Sisasisa peninggalan Romawi itu menunjuk - kan adanya kehidupan metropolis yang sangat maju di permulaan abad masehi.
Gedung teater, pasar, istana raja, kolam pemandian, dan lapangan olah raga yang begitu megah menjadi saksi kehi dupan masyarakat kota bangsa Romawi di daratan Libya. Seiring berkuasanya Romawi, pada awal abad ke-2 M agama Kristen mulai menyebar di wilayah Libya.