Kamis 05 Sep 2019 11:00 WIB

Peradaban Islam Bawa Kemakmuran di Libya

Perlahan namun pasti, jumlah pemeluk Islam mulai berkembang di Libya.

Masjid Agung Tripoli
Foto: Wikipedia
Masjid Agung Tripoli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ekspansi yang dilakukan peradaban Islam malah membawa kedamaian dan kemakmuran bagi wilayah yang ditaklukkan tentara Islam. Perlahan namun pasti, jumlah pemeluk Islam mulai berkembang di Libya.

Apalagi, tentara Muslim yang datang ke wilayah itu melakukan asimilasi dengan penduduk asli, seperti melakukan pernikahan dengan wanita di wilayah Libya. Suku Barbar yang nomaden pun berbondong-bondong memeluk agama Islam. Setelah ke kuasaan Dinasti Umayyah berakhir, wilayah Libya berada dalam naungan Kekhilafahan Abbasiyah.

Baca Juga

Kawasan Afrika Utara termasuk Libya dipimpin seorang amir yang berada di bawah kendali khalifah. Pada tahun 800, Khalifah Harun Ar-Rasyid mengangkat Ibrahim bin Aghlab, yang mendirikan dinasti di Kairouan, memerintah Afrika dan Tripolitania sebagai negara bagian yang otonom. Amir Aghlabid memperbaiki sistem irigasi bekas Romawi.

Peradaban Islam pun membangun kawasan Libya hingga menjadi daerah yang makmur dan kaya-raya. Produksi pertanian pun melimpah ruah. Dinasti Aghlabid berlomba-lomba dengan Kekaisaran Bizantium untuk menguasai Mediterania Tengah.

Dari wilayah itu pula, Dinasti Aghlabid mampu mengusai Sicilia wilayah otonom di Italia Selatan, dan memainkan peranan aktif dalam kancah perpolitikan di Italia. Setelah tenggelamnya kekuasaan Dinasti Aghlabid, kawasan Libya sempat pula dikuasai Dinasti Fatimiyah.

Libya pernah pula berada dalam kekuasaan Dinasti Mamluk dan hingga akhirnya diambil alih Kekhilafahan Turki Usmani. Seiring waktu, Libya melalui Jam’iyah Ad-Dakwah Al-Islamiyah Al- Alamiyah sangat konsisten untuk menyebarkan ajar an Islam ke ber bagai penjuru dunia.

Lembaga ini bahkan turut meno pang gerakan dakwah Islamiyah di seluruh negara Afrika. Secara rutin, lembaga dakwah ini mempersatukan umat Islam dengan mengundang para ulama dan intelektual Muslim dari berbagai penjuru dunia untuk menyusun agenda dakwah.

Lembaga ini pun telah membangun sederet masjid agung di berbagai belahan dunia. Bahkan secara rutin, lembaga ini mengundang ulama dari Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement