Kamis 05 Sep 2019 11:11 WIB

Libya di Era Kekuasaan Turki Usmani

wilayah Tripoli dipimpin oleh seorang Pasha yang diangkat langsung oleh Sultan.

peta Tripoli
Foto: remembertheintrepid.blogspot.com
peta Tripoli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  Di awal abad ke-16 M, kawasan Mediterania menjadi rebutan dua kekuatan dan peradaban; Spanyol Hapsburg dan Kekhilafahan Turki Usmani. Pada 1510 M, bangsa Spanyol menginvasi Libya. Mereka menguasai Tripoli dan menghancurkan ibu kota Libya itu. Spanyol pun sempat mendirikan basis pertahanan laut di Tripoli.

Meski begitu, Spanyol tak terlalu menganggap penting Kota Tripoli. Raja Charles V pun memercayakan pengua saan Tripoli kepada Ksatria St John Malta. Pasukan Turki Usmani dibawah komando Admiiral Sinan Pasha pada 1551 M berhasil mengusir para kesatria Kristen yang menguasai Tripoli.

Sultan Turki Usmani lalu mengangkat kapten Draughut Pasha sebagai gubernur di Tripolitania. Draughut Pasha memperbaiki kota pantai yang sempat dihancurkan bangsa Spanyol.

Secara formal wilayah kekuasaan Turki Usmani di benua Afrika dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Aljazair, Tunis, dan Tripoli (Libya). Setelah tahun 1565 M, wilayah Tripoli dipimpin oleh seorang Pasha yang diangkat langsung oleh Sultan.

Setiap wilayah diperkuat oleh pasukan tentara khusus yang personelnya berasal dari suku Turki yang benar-be -nar telah bertekad untuk mengabdikan dirinya bagi militer. Pada akhir abad ke-17 M, jumlah penduduk Tripoli tercatat sekitar 30 ribu jiwa. Pada masa itu, Tripoli masih sebatas kota kabupaten bagi Kesultanan Turki Usmani.

Selama dikuasai Turki Usmani, wilayah Libya mengalami masa pasang surut. Kekuasaan Turki di Libya berakhir pada awal abad ke-20 M. Setelah melalui pertempuran yang sangat sengit, Libya akirnya jatuh dalam genggaman kekuasaan Italia pada 1912 M.

Penjajah Italia lalu menyatukan Tripolitania dan Cyrenaica pada 1934 sebagai bagian dari Libya. Hingga kini, peninggalan Kekhilafahan Usmani berupa benteng pertahanan masih berdiri kokoh di Jalan Medan Al-Jazair Tripoli. Di sebelah kiri benteng itu juga berdiri sebuah pasar, yakni Pasar Turki. Pasar rakyat itu menjadi salah satu sentra perdagangan dan niaga masyarakat Libya di Tripoli. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement