Kamis 05 Sep 2019 11:37 WIB

Tawuran Manggarai, BNN Dalami Modus Peredaran Narkoba

Seringkali narkoba disalahgunakan pelaku tawuran untuk berkelahi

Polisi amankan senjata dari kasus tawuran antarwarga.
Foto: Antara
Polisi amankan senjata dari kasus tawuran antarwarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Narkotika (BNN) sedang meneliti kemungkinan aksi tawuran antarwarga sebagai modus baru untuk mengelabui aparat. Aksi tawuran antarwarga kerap terjadi di Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

"Apakah kasus perkelahian di Jakarta dengan motif mengelabui agar barang masuk ke kampung?, tentu saja BNN perlu lihat dasar dari itu apakah ada penelitian atau tidak, kita sedang dalami," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Utama BNN, Kombes Pol Sulistyo Pudjo, di Jakarta, Kamis (5/9).

Baca Juga

Menurut Sulistyo seringkali narkoba disalahgunakan pelaku tawuran untuk berkelahi karena memiliki kandungan analgesik yang bersifat sebagai penghilang rasa sakit. Narkoba dengan kandungan analgesik itu bisa berwujud sintetis maupun nonsintetis.

Sulistyo mengatakan pelaku tawuran telah menjadi pasar peredaran narkoba karena kerap disalahgunakan oleh konsumen untuk mengalihkan logika serta meningkatkan keberanian menghadapi lawan.

Pengamat psikolog forensik, Reza Indragiri, sebelumnya mengatakan aksi tawuran yang kerap terjadi di Manggarai dikarenakan adanya transaksi narkoba, sehingga tawuran dijadikan peluang pintu masuk untuk mengalihkan perhatian polisi. "Semacam pengalih perhatian. Mungkin perhatian warga, mungkin perhatian aparat," kata Reza.

Merespons pernyataan itu, Sulistyo bersama jajaran BNN meminta kajian secara teknis perihal kemungkinan tawuran dijadikan alat pengalih perhatian aparat. "Bisa saja orang kelabui masuk lewat pintu besar seperti pantai atau pelabuhan. Kemudian mereka mengelabuhi perkelahian antarkampung, secara penelitian, kami belum melihat hasilnya," katanya.

Pihaknya berterima kasih atas masukan yang disampaikan Reza untuk ditindaklanjuti. "Kita terima kasih atas perhatian Reza terhadap pemberantasan narkoba, khususnya di Jakarta dan Jawa Barat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement