REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat kebudayaan Jepang di Indonesia, Japan Foundation, menghadirkan kelompok seniman samurai ke Indonesia. Pertunjukan dan workshop grup samurai KAMUI akan berlangsung di Hall Sakura kantor Japan Foundation, Jakarta, Jumat (6/9) petang.
Samurai atau dalam bahasa Jepang disebut bushi adalah perwira militer kelas elite pada masa praindustri Jepang. Samurai memiliki keahlian pedang luar biasa dengan seperangkat aturan dan kode etik yang dikenal sebagai bushido.
Pada akhir era Tokugawa, samurai lebih dikenal sebagai kaki tangan bagi tuan tanah atau daimyo. Reformasi Meiji pada akhir abad ke-19 menghapuskan samurai dan menggantinya dengan tentara nasional menyerupai negara-negara Barat.
Hingga kini, ajaran samurai terus diwariskan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam seni bela diri modern Jepang. "Salah satu grup samurai yang telah diakui dunia akan tampil dan memberikan workshop terkait samurai di Jakarta," ungkap Japan Foundation lewat pernyataan resminya.
KAMUI adalah kelompok seniman samurai yang menggabungkan keindahan bentuk, akting, dan seni bela diri. KAMUI pernah tampil di JF Kennedy Center Amerika Serikat, Pergola Theatre dan Istana Vecchio Italia, Museum Hermitage Rusia, dan Armani Hotel Dubai.
Pemimpin KAMUI, Tetsuro Shimaguchi, membintangi sekaligus menciptakan koreografi adegan pertempuran dalam film Kill Bill vol.1 besutan sutradara Quentin Tarantino. Film itu menduduki puncak daftar "27 Adegan Laga Terbaik di Abad 21" versi situs berita hiburan Amerika Collider.
Shimaguchi juga merupakan artis Asia pertama yang mendapatkan penghargaan International Cultural Prize Premio Consonanze pada Oktober 2018. Dia dianggap sebagai seniman yang menyebarkan visi dan proyek kreatif di wilayah Tuscan dan wilayah Italia lainnya.
Kelompok seniman samurai KAMUI berkomitmen menyebarluaskan samurai sebagai bagian dari budaya dan seni Jepang ke seantero dunia. KAMUI mengajarkan aliran khusus bernama Kengido di Jepang dan banyak negara lainnya sejak 2012.