Kamis 05 Sep 2019 12:55 WIB

Seniman Samurai Jepang Bertandang ke Jakarta

Para seniman akan memberikan workshop di Japan Foundation Jakarta.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Beladiri Chanbara dari Jepang, Chanbara memodifikasi  keahlian pedang samurai ke dalam bentuk olahraga.
Foto: Antara/Widodo Sutamto Jusuf
Beladiri Chanbara dari Jepang, Chanbara memodifikasi keahlian pedang samurai ke dalam bentuk olahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat kebudayaan Jepang di Indonesia, Japan Foundation, menghadirkan kelompok seniman samurai ke Indonesia. Pertunjukan dan workshop grup samurai KAMUI akan berlangsung di Hall Sakura kantor Japan Foundation, Jakarta, Jumat (6/9) petang.

Samurai atau dalam bahasa Jepang disebut bushi adalah perwira militer kelas elite pada masa praindustri Jepang. Samurai memiliki keahlian pedang luar biasa dengan seperangkat aturan dan kode etik yang dikenal sebagai bushido.

Baca Juga

Pada akhir era Tokugawa, samurai lebih dikenal sebagai kaki tangan bagi tuan tanah atau daimyo. Reformasi Meiji pada akhir abad ke-19 menghapuskan samurai dan menggantinya dengan tentara nasional menyerupai negara-negara Barat.

Hingga kini, ajaran samurai terus diwariskan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam seni bela diri modern Jepang. "Salah satu grup samurai yang telah diakui dunia akan tampil dan memberikan workshop terkait samurai di Jakarta," ungkap Japan Foundation lewat pernyataan resminya.

KAMUI adalah kelompok seniman samurai yang menggabungkan keindahan bentuk, akting, dan seni bela diri. KAMUI pernah tampil di JF Kennedy Center Amerika Serikat, Pergola Theatre dan Istana Vecchio Italia, Museum Hermitage Rusia, dan Armani Hotel Dubai.

Pemimpin KAMUI, Tetsuro Shimaguchi, membintangi sekaligus menciptakan koreografi adegan pertempuran dalam film Kill Bill vol.1 besutan sutradara Quentin Tarantino. Film itu menduduki puncak daftar "27 Adegan Laga Terbaik di Abad 21" versi situs berita hiburan Amerika Collider.

Shimaguchi juga merupakan artis Asia pertama yang mendapatkan penghargaan International Cultural Prize Premio Consonanze pada Oktober 2018. Dia dianggap sebagai seniman yang menyebarkan visi dan proyek kreatif di wilayah Tuscan dan wilayah Italia lainnya.

Kelompok seniman samurai KAMUI berkomitmen menyebarluaskan samurai sebagai bagian dari budaya dan seni Jepang ke seantero dunia. KAMUI mengajarkan aliran khusus bernama Kengido di Jepang dan banyak negara lainnya sejak 2012.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement