Kamis 05 Sep 2019 14:47 WIB

JK: Ukuran Sukses HMI Itu Akademik, Bukan Demo

Tujuan pertama HMI adalah menjadi mahasiswa sukses di bidang akademis.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menerima audiensi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/9).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menerima audiensi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) konsisten dalam mencapai tujuan untuk membina mahasiswa bernafaskan Islam. Menurut JK, tujuan pertama HMI adalah menjadi mahasiswa sukses di bidang akademis.

"Tujuan anda masuk HMI pertama akademis, bukan berdiri di lapangan, di jalan, bawa bendera naik kopaja lalu teriak-teriak, itu bukan tujuan. Bahwa itu ada waktunya, dibutuhkan gerakan itu tapi yang pertama ialah sukses akademis," ujar JK saat menerima audiensi PB HMI di Auditorium Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/9).

Baca Juga

JK mengatakan, memang ada waktunya HMI berhasil dengan demo, tapi tak setiap hari. Karena itu, JK berharap pengurus besar (PB) HMI kembali mereformasi HMI sesuai tujuan organisasi tersebut. JK juga berharap mahasiswa HMI mengikuti perkembangan kemajuan teknologi saat ini.

"Bagaimana mereform HMI kembali sukses akademis. Membawa anggota itu berhasil di bidang akademis, yang bidang teknologi berhasil jadi insinyur baik, dan tentu kembali ke tujuan mencipta dan mengabdi, menciptakan sesuatu riset keilmiahan," kata JK.

Karena, JK menerangkan, suksesnya HMI itu diukur dengan banyaknya alumni HMI yang berhasil di bidang akademis maupun nonakademik. Menurut JK, dengan banyaknya alumni sukses juga membuat mahasiswa baru tertarik bergabung dengan HMI. "Anda semua alumninya, orang akan melihat, oh dia jadi profesor, profesional, dia jadi pengusaha," kata JK.

JK pun berpesan agar HMI terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat. Menurut JK, jika tidak ikut berubah, maka HMI bisa saja ditinggalkan.

"Kalau anda tak kuasai dan tak sukses di akademis maka anda ditinggalkan oleh waktu, tentu bukan hanya teknologi, tapi ilmu sosial dan hukum," ujar JK.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement