REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim SAR Surabaya menemukan satu korban kapal terbakar KM Santika Nusantara pada Kamis (5/9). Korban tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal di dek mobil bangkai kapal tersebut. Artinya, masih ada dua korban hilang yang belum ditemukan.
"Korban meninggal itu ditemukan di dek mobil bangkai kapal tadi sekitar pukul 11.50 WIB, saat Tim SAR melakukan observasi dan pengecekan di bangkai kapal," kata Koordinator Misi SAR (SMC), Prasetya Budiarto melalui pesan singkatnya, Kamis (5/9).
Prasetya mengatakan, bangkai kapal KM Santika Nusantara saat ini berada di dermaga PT. Indonesia Marina Shipyard (IMS), Kabupaten Gresik. Meski sudah dua pekan sejak kejadian, bangkai kapal masih mengeluarkan asap panas, sehingga petugas kesulitan untuk menyisir bagian dalam bangkai kapal.
"Tim penyelamat baru bisa masuk ke dalam bangkai kapal hari ini, dilengkapi alat SCBA (alat bantu pernafasan) untuk melakukan pengecekan dek anjungan dan dek penumpang. Hingga akhirnya tim menemukan satu jenazah," kata Prasetya.
Jenazah, jata dia, telah dievakuasi sekitar pukul 12.30 WIB, dan kemudian akan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diidentifikasi. Diakuinya, kondisi jenazah sulit dikenali, karena hampir terlalu lama berada di dalam bangkai kapal. "Kami akan bawa jenazah ke RS Bhayangkara untuk identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim," ujarnya.
KM Santika Nusantara mengalami kebakaran dalam pelayaran dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Balikpapan. Kapal mengalami kebakaran di perairan laut Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, pukul 20.45 WIB, Jumat, 23 Agustus 2019.
Dengan ditemukannya satu jenazah tersebut, jumlah korban yang telah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR berjumlah 312 orang. Rinciannya, empat orang meninggal dunia dan 308 korban sisanya selamat.