Kamis 05 Sep 2019 19:58 WIB

Bank Muamalat Dukung Cashless Haji

Meski belum ada pembicaraan dengan BPKH, bank terus mempersiapkan pelaksanaannya.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Bank Muamalat
Foto: Republika/Wihdan
Bank Muamalat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia berkomitmen pada penerapan transaksi nontunai bagi nasabahnya saat melaksanakan ibadah haji. Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat, Hayunaji mengatakan cashless living cost dari pemerintah bisa menjadi gerakan masif.

"Cashless living cost ini telah menjadi perhatian kami untuk pengembangan ke depan," kata dia pada Republika.co.id, Kamis (5/9).

Menurutnya, sampai saat ini memang belum ada kesepakatan maupun komunikasi khusus dengan BPKH. Namun, perbankan syariah tetap harus mempersiapkan pelaksanaannya segera.

"Adalah kewajiban kami sebagai bank yang ditunjuk untuk mengelola dana haji untuk senantiasa mengembangkan layanan bagi seluruh nasabah Bank Muamalat," katanya.

Untuk sarana pembayaran nasabah Bank Muamalat di Tanah Suci, Bank Muamalat telah memiliki produk bernama kartu Shar-E debit 1hram (baca: ihram). Kartu ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bertransaksi para jamaah Indonesia saat beribadah haji dan umrah di Arab Saudi. 

Kartu Shar-E debit 1hram ini dapat digunakan di lebih dari 18 ribu ATM berlogo VISA di Tanah Suci. Dengan demikian cashless transaction sudah dimungkinkan jika penyedia jasa sudah menjadi merchant yang terkoneksi dengan VISA. 

Bank Muamalat juga bekerja sama dengan Al-Rajhi Bank Malaysia (ARBM) dalam hal pengiriman uang atau remitansi dari dan ke Arab Saudi. Salah satu fiturnya adalah pembayaran damm bagi jemaah haji asal Indonesia. 

Bank Muamalat merupakan bank pertama yang memfasilitasi pembayaran damm untuk jemaah haji asal Indonesia sebelum tiba di Tanah Suci. Dengan kerja sama dengan Al-Rajhi ini, nasabah Bank Muamalat juga dapat menarik uang di ATM Al-Rajhi.

"Tersedia fitur bahasa Indonesia dalam screennya sehingga akan sangat memudahkan nasabah Bank Muamalat di sana," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement