Kamis 05 Sep 2019 19:30 WIB

Area Relokasi Nasi Kapau Kramat akan Jadi Sentra Kuliner

Pedagang nasi kapau Kramat direlokasi demi perluasan trotoar.

 Pengunjung memilih lauk-pauk di kedai Nasi Kapau, Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (1/7).  (Republika/ Wihdan)
Pengunjung memilih lauk-pauk di kedai Nasi Kapau, Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (1/7). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengungkapkan, pedagang nasi kapau di kawasan Kramat telah direlokasi sementara ke area yang disiapkan pemerintah setempat. Ia merencanakan, lahan relokasi seluas 6000 meter persegi milik Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) DKI Jakarta itu

kelak akan menjadi sentra kuliner dan tempat hiburan.

"Nantinya akan kita relokasi di tempat kuliner. Ada parkir, tempat kuliner, taman, dan pusat hiburan," kata Irwandi di Food Street Kramat, Jakarta Pusat, Kamis.

Irwandi menjelaskan bahwa lokasi tersebut nantinya dapat menampung sekitar 50 pedagang. Menurutnya, 28 pedagang binaan UKM akan diprioritaskan terlebih dahulu jika sentra kuliner dan hiburan itu selesai dikerjakan. Sembari menunggu pengerjaan lahan relokasi, pedagang makanan khas Sumatra Barat dapat berjualan dengan fasilitas tenda hingga perluasan trotoar selesai.

Sebelumnya, pedagang nasi kapau Kramat diminta mengosongkan lahan yang saat ini digunakannya untuk berjualan karena pemerintah kota Jakarta Pusat akan menggunakannya untuk perluasan jalur pejalan kaki. Pengosongan kios-kios pedagang Nasi Kapau di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat ini berjalan dengan tertib. Pedagang dengan patuh mengosongkan barang-barang yang masih ada kiosnya tanpa ada kericuhan.

Menyusul pengosongan itu, para pedagang dilibatkan untuk menyiapkan lokasi relokasi secara langsung mulai Jumat (6/9) hingga Ahad (8/9) sehingga layanan mereka akan tutup selama tiga hari. Mereka akan kembali berjualan kembali pada Senin (9/9).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement