Jumat 06 Sep 2019 02:28 WIB

Saksi Kunci Jatuhnya Pesawat MH17 di Ukraina Dibebaskan

Pembebasan saksi kunci jatuhnya MH17 mengejutkan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Volodymyr Tsemakh, saksi kunci jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17
Foto: EPA
Volodymyr Tsemakh, saksi kunci jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengadilan Ukraina membebaskan Volodymyr Tsemakh yang disebut-sebut sebagai saksi kunci atas jatuhnya pesawat  Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 di wilayah Timur Ukraina pada 17 Juli 2014 yang menewaskan 298 orang meninggal dunia. Pembebasan ini dinilai mengejutkan banyak pihak lantaran Tsemakh yang ditangkap awal tahun ini dianggap dari bagian yang dikuasai separatis Ukraina.

"Dia (Tsemakh) dilaporkan memainkan peran penting dalam pertahanan udara pemberontak," bunyi laporan BBC yang dilansir, Jumat (6/9).

Baca Juga

Pesawat MH17 jatuh saat perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur akibat ditabrak oleh rudal di Ukraina timur. Semua 298 orang di dalamnya meninggal. Jatuhnya pesawat itu terjadi di tengah pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur, di mana sekitar 13 ribu orang meninggal dalam konflik selama lima tahun terakhir. Sebuah tim penyelidik kriminal internasional mengatakan pada 2016 bahwa rudal telah ditembakkan dari sebuah lapangan yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia.

"Dia dibebaskan dari tahanan tetapi pengadilan mengatakan gerakannya akan terus dibatasi sambil menunggu persidangannya pada Oktober," lanjut laporan tersebut.

Dalam laporan BBC, Tsemakh ada dalam daftar tahanan yang ingin ditukar Rusia dengan Ukraina, termasuk 24 angkatan laut Ukraina yang ditangkap di Semenanjung Krimea pada November lalu. Ukraina dan Rusia saat ini sedang menegosiasikan pertukaran ini dan telah banyak dilaporkan bahwa nasib Tsemakh telah menjadi batu sandungan.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, berbicara sekitar waktu pembebasan Tsemakh, mengatakan bahwa perundingan sedang diselesaikan dan pertukaran dapat melibatkan sejumlah besar orang.

"Dia menambahkan bahwa tanggal pertukaran akan segera diumumkan."

Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda menyimpulkan pada Mei 2018 bahwa sistem rudal yang terlibat adalah brigade Rudal ke-53 yang berbasis di kota Kursk, Rusia barat. Rusia membantah terlibat dalam insiden itu.

Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk empat pria atas dugaan pembunuhan sehubungan dengan tragedi itu. Tsemakh tidak termasuk di antara tersangka tetapi merupakan "orang yang menarik" dalam penyelidikan.

Salah satu tersangka, Igor Girkin, mengatakan dia adalah kepala pertahanan udara separatis di Snizhne, dekat dengan tempat JIT mengatakan rudal itu ditembakkan.

Jaksa penuntut internasional mengatakan mereka ingin Tsemakh tetap di Ukraina sehingga mereka dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut kepadanya. Pekan lalu, jaksa penuntut Belanda mendesak pihak berwenang di Ukraina untuk tidak mengizinkannya melakukan perjalanan ke Rusia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement