Jumat 06 Sep 2019 07:29 WIB

Erdogan Ancam Banjiri Eropa dengan Pengungsi Suriah

Turki ingin Eropa bantu bangun zona aman untuk pengungsi Suriah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: AP Photo/Emrah Gurel
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Reccep Erdogan mengancam jika negaranya tidak mendapatkan bantuan internasional yang memadai, ia akan membuka kembali jalur pengungsi Suriah menuju Eropa.

Turki menjadi tuan rumah bagi 3,6 juta pengungsi Suriah. Turki menjadi negara paling menerima warga Suriah yang melarikan diri dari perang delapan tahun. Turki juga mengusai sebagian utara Suriah, tempat 350 ribu warga Suriah kembali ke negara mereka.

Baca Juga

Berbicara di Ankara, Erdogan mengatakan semakin banyak pengungsi yang dapat pulang ke Suriah. Bersama Amerika Serikat (AS), Turki berniat membuat 'zona aman' di sana.

Erdogan mengancam bila akhir bulan ini tidak ada kesepakatan yang diraih. Turki bersedia melakukannya sendiri.

"Kami katakan kami harus membentuk semacam zona aman yang mana kami, seperti di Turki, bisa bangun kota-kota di sana untuk mengganti kota-kota tenda di sini, mari ciptakan zona aman di sana," kata Erdogan, seperti dilansir dari Middle East Eye, Jumat (6/9).

Erdogan meminta bantuan logistik agar Turki dapat membangun perumahan sepanjang 30 kilometer di utara Suriah. Erdogan mengatakan hanya dengan cara ini warga Suriah dapat hidup dalam kondisi yang lebih baik.

"Entah ini yang terjadi atau sebaliknya kami harus membuka gerbangnya," kata Erdogan.

Ia mengaku Turki sudah menghabiskan 40 miliar dolar AS untuk pengungsi. Ia mengkritik Barat khususnya Uni Eropa karena gagal menepati janji mereka. 

"Entah Anda akan memberikan dukungan atau memberikan alasan kepada kami tapi kami tidak akan menanggung beban ini sendirian, kami tidak dapat bantuan dari masyarakat internasional yakni Uni Eropa," kata Erdogan.

Ia menambahkan Turki ingin memindahkan 1 juta dari 3,6 juta pengungsi Suriah di Turki. "Tujuan kami adalah setidaknya satu juta saudara-saudara Suriah untuk pulang ke zona aman yang kami bentuk di sepanjang 450 kilometer perbatasan kami," tambah Erdogan.

Dalam perjanjian antara Uni Eropa dan Turki 2016 Ankara sepakat menahan laju gelombang imigran ke Eropa. Balasannya dengan dana hibah sebesar enam miliar uero. Erdogan mengatakan sejauh ini baru tiga miliar euro yang diberikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement