Jumat 06 Sep 2019 10:47 WIB

Serabut Kelapa Banyuwangi Diekspor ke Tiongkok

Eksportasi serabut kelapa ini telah dilakukan sejak 2016.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pekerja mengumpulkan serabut kelapa
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Pekerja mengumpulkan serabut kelapa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian Surabaya melakukan pelepasan ekspor 95 ton serabut kelapa asal Banyuwangi, yang diproduksi PT Sumber Makmur Bakti Mulya ke Tiongkok. Kepala Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi mengungkapkan, total nilai ekonomi komoditas tersebut mencapai Rp 200 juta.

"Serabut kelapa yang selama ini dianggap limbah, sekarang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu dimanfaatkan untuk dibuat matras atau jok mobil. Tiongkok merupakan salah satu negara yang memanfaatkan serabut kelapa asal Banyuwangi," kata Musyaffak di Surabaya, Jumat (6/9).

Musyaffak mengungkapkan, eksportasi  serabut kelapa ini telah dilakukan sejak 2016 dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut data tahun 2018 periode Januari-Agustus ekspor Cocofibre dan Cocopeat mencapai 6.772 ton, atau senilai Rp 19 miliar.

Kemudian, pada periode yang sama di 2019 ekspor komoditas serupa mencapai 11.333 ton atau senilai Rp 33 miliar. Berdasarkan data tersebut, lanjut Musyaffak, terjadi kenaikan yang signifikan dari sisi jumlah dan nilai, yaitu lebih dari 50 persen.