Jumat 06 Sep 2019 12:03 WIB

Jennifer Garner Berhenti Berusaha Menyerupai Ibunya

Jennifer Garner menyebut ibunya ialah sosok penting dalam pendirian Once Upon a Farm.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Jennifer Garner
Foto: EPA
Jennifer Garner

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Akhir-akhir ini, aktris Jennifer Garner mengambil pendekatan yang lebih santai dalam posisinya sebagai ibu. Selama ini, ia merasa harus tampil laksana ibundanya kala membesarkannya dahulu.

"Saya benar-benar tidak bisa mengeluh tentang anak-anak saya," kata ibu tiga anak ini di atas panggung Inbound, konferensi tahunan yang diadakan oleh HubSpot di Boston, AS, Kamis (5/9).

"Mereka sangat mengagumkan. Mereka menghiburku. Tapi aku sudah santai dan berhenti berusaha menjadi seperti ibuku," kata Garner dilansir People, Jumat (6/9).

Garner kemudian menggambarkan sosok ibunya yang berpengaruh besar dalam mendorong dirinya untuk terlibat dengan perusahaan makanan Once Upon a Farm. Garner mengatakan dia tumbuh dengan seorang ibu yang jago masak.

Garner mengaku, dahulu ia tak begitu menghargai masakan ibunya. Aktris 13 Going on 30 ini sekarang mendapati anak-anaknya, yakni Samuel (7), Seraphina (10) dan Violet (13), telah menjadi "kelinci percobaan terbaik" untuk bisnis makanannya.

"Saya punya satu yang benar-benar pecinta kuliner," kata Garner tentang putrinya, Violet, yang baru-baru ini ia rekrut untuk menguji smoothie.

Menurut Garner, anak-anaknya adalah kritikus yang paling sulit untuk dipuaskan.

"Di sini saya membuat gandum buatan sendiri dan anak-anak saya tidak menginginkannya," canda aktris itu.

"Semakin keras Anda mengerjakan apa pun yang Anda hasilkan untuk anak-anak Anda, semakin tidak tepat itu terasa oleh lidah mereka."

Garner mengatakan bahwa ibunya, Patricia, merupakan salah satu tokoh berpengaruh dalam pendirian Once Upon a Farm. Patricia tumbuh di sebuah pertanian selama masa Depresi Hebat.

Patricia disebut selalu berhemat dengan memasak agar tak banyak jajan di luar. Itu ia lakukan demi membiayai kelas balet dan pendidikan tinggi bagi buah hatinya.

"Ibuku membuat makanan untuk aku dan kakak perempuanku hingga besar. Begitulah caranya melakukannya. Dia sangat hemat," kata Garner.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement