GARUT, AYOBANDUNG.COM -- Sejumlah petani mengeluhkan serangan hama ulat yang merusak tanaman padi pada usia menjelang panen di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Akibatnya petani mengalami kerugian materi karena hasil panen tidak maksimal.
"Sawah di daerah sini diserang hama ulat secara tiba-tiba, tidak diawali tanda-tanda," kata Endi Ruswandi (73) petani yang lahan sawahnya diserang hama ulat di Kampung Panawuan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jumat (6/9/2019).
AYO BACA : Pemuda Mabuk di Garut Ancam Anggota TNI dengan Golok
Ia menuturkan, lahan tanaman padi yang ada dalam satu blok di Kampung Panawuan seluas 40 hektare semuanya diserang hama ulat sejak beberapa hari lalu. Serangan hama ulat itu, kata dia, tidak memakan atau merusak bulir padi, melainkan memotong dahan padi, kemudian bulir padinya jatuh ke tanah dan dibiarkan.
"Jadi tidak makan padinya, cuma merusak dahannya saja akibatnya padi yang diserang hama tidak bisa panen," ungkapnya.
AYO BACA : Selama Kemarau, 30 Hektare Cagar Alam Garut Terbakar
Ia mengungkapkan, serangan hama ulat tersebut menyebabkan produksi padi menurun drastis. Dari biasanya panen lebih dari 1 ton, saat ini hanya 7 kuintal gabah dari luas tanam 200 tumbak.
"Sekarang hasil panen turun drastis akibat serangan hama ulat," ujar dia.
Ia menuturkan, serangan hama tersebut baru terjadi di areal tanaman padi di Kampung Panawuan. Sebelumnya, lebih sering hama tikus yang merusak bulir padi.
Namun serangan hama tikus itu, kata dia, tidak menimbulkan dampak yang parah, sedangkan hama ulat menyebabkan tanaman gagal panen dan menimbulkan kerugian yang cukup besar.
"Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, terpaksa harus panen lebih awal sebelum hama ulat menyerang padi," katanya.
AYO BACA : Dua Ekor Elang Ular Dilepasliar ke Hutan Kamojang Garut