REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung bakal mendeklarasikan diri sebagai Muslim Friendly City atau kota ramah Muslim. Deklarasi ini akan diresmikan pada pada 27 September mendatang.
Deklarasi ini menjadi langkah mewujudkan wisata halal Kota Bandung. Dalam hal ini Pemkot Bandung akan bekerja sama dengan Pusat Halal Salman ITB, Dewan Syariah Nasional dan melibatkan Dinas dan Instansi terkait.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dewi Kaniasari menjelaskan mengembangakn wisata halal di Kota Bandung memang sudah digagas. Dengan deklarasi yang menjadi road map wisata halal Kota Bandung.
"Perencaanan dan perancangan Halal Street Food Gelap Nyawang sudah sampai tahap sosialisasi dan publikasi. Ke depan akan ada pelatihan pedagang Gelap Nyawang oleh Pusat Halal Salman," kata Dewi.
Ia menuturkan deklrasi ini akan memulai kawasan Jalan Gelap Nyawang sekitar ITB yang akan menjadi percontohan wisata halal. Kawasan tersebut terpilih karena dekat dengan tempat ibadah, wisata kuliner dan juga tempat rekreasi. “Nantinya, kawasan lain juga akan menerapkan hal serupa,” ujarnya.
Terkait rencana tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengajak semua Instrumen berkolaborasi menciptakan wisata halal dan thoyib di Kota Bandung. Sehingga memudahkan masyarakat Muslim dan umum untuk mengakses dan mengonsumi makanan halal, higienis, serta nyaman.
Oded mengatakan, menciptakan Bandung wisata halal ini tentunya harus bekerja sama dengan semua. Kolaborasi menjadi hal yang paling utama. "Saya berharap destinasi halal segera terwujud. ‘Muslim Friendly City’ kita rencanakan tak hanya dari aspek fisik seperti infrastruktur saja, tapi juga nonfisik seperti pelatihan dan hal lainnya," imbuh Oded.