Jumat 06 Sep 2019 19:40 WIB

JK Hadiri Tasyakuran Sewindu Pesantren Tazakka Batang

JK mengapresiasi kemajuan pesat Pesantren Tazakka.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Jusuf Kalla (dua kanan) didampingi Bupati Batang Wihaji (tengah) berbincang saat menghadiri acara Tasyakuran Sewindu dan Peresmian Gedung Indonesia Pondok Modern Tazakka di Pondok Modern Tazakka, Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Wakil Presiden Jusuf Kalla (dua kanan) didampingi Bupati Batang Wihaji (tengah) berbincang saat menghadiri acara Tasyakuran Sewindu dan Peresmian Gedung Indonesia Pondok Modern Tazakka di Pondok Modern Tazakka, Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menghadiri agenda tasyakuran dan silaturahim dalam momen peringatan sewindu Pondok Modern Tazakka di Bandar, Batang, pada Jumat (6/9). 

Dalam kesempatan itu, Wapres mengapresiasi Gontor yang melahirkan Tazakka. Menurut dia jaringan Gontor di Indonesia sangat luar biasa. "Modern adalah sangat dinamis, modern adalah mengikuti bahkan mendahului zaman," katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id. 

Baca Juga

JK menambahkan, ilmu dan agama tidak dapat dipisahkan. Perkembangan teknologi sangat maju cepat luar biasa, sehingga lembaga pendidikan harus cepat dan tidak boleh tertinggal. Bahkan mampu memanfaatkan teknologi itu dengan baik dan bermanfaat. 

Guru, jelas JK, harus lebih mengetahui dunia modern dan perkembangan zaman, serta mengetahui dinamika dunia yang cepat berubah. 

Dia juga menegaskan sistem pendidikan harus lebih baik, lebih terbuka, dan lebih dimanis. "Upaya yang sudah dijalankan Tazakka ini sangat membanggakan," tuturnya.

JK juga menjelaskan, Islam adalah ibadah, aqidah dan muamalah. Jika ini bersatu tanpa berkonflik, maka dunia Islam akan menguasai dunia. 

Dia juga mengajak semua untuk saling memahami dan bertoleransi serta menghargai. Selain pendidikan yang penting, baginya, dunia usaha juga sangat penting.

"Rasul adalah pengusaha sebelum masa kenabian. Islam di Indonesia lebih moderat dari negara lain. Karena faktor masuknya Islam ke Indonesia dengan perantara saudagar," tutupnya.

Sementara itu, kehadiran Wapres JK dan rombongan ini menjadi sejarah yang sangat bernilai bagi Tazakka kedepan. "Sekaligus merupakan bentuk dukungan yang maksimal untuk sebuah cita-cita peradaban di masa depan," ujar Pimpinan Pondok KH Anang Rikza Masyhadi, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (6/9). 

Kiai Anang menuturkan, Tazakka merupakan rumah besar bagi umat yang berdiri di atas dan untuk semua golongan. Dia mengatakan, Tazakka ini pondok wakaf, maka akan diwariskan kepada umat Islam sepanjang masa dan menjadi tempat berkumpul orang-orang baik untuk bersinergi memajukan masyarakat. 

Tazakka adalah lembaga pendidikan pesantren yang berorientasi pada masa depan. Peradaban masa depan yang akan dibangun harus berkeunggulan, tetapi tidak boleh keluar dari nilai-nilai akhlak mulia, di situlah peran pesantren.  

"Maka, kesyukuran sewindu hari ini pun mengambil tema 'Tazakka Meletakkan Dasar Peradaban Unggul, Menggapai Ridha Ilahi untuk Kejayaan Bangsa'," ujar kandidat doktor dari Canal Suez University Mesir itu.  

photo
Wakil Presiden Jusuf Kalla (dua kiri) didampingi pejabat daerah dan sejumlah santri meninjau salah satu ruang Gedung Indonesia saat menghadiri acara Tasyakuran Sewindu dan Peresmian Gedung Indonesia Pondok Modern Tazakka di Pondok Modern Tazakka, Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

Kedatangan Wapres JK didampingi Wakil Ketua DMI yang juga Menteri PAN-RB Syafruddin, Rektor UIII Prof Komaruddin Hidayat, Ketua BPKH Dr Anggito Abimanyu, Sekda Provinsi Jateng, Wakapolda Jateng, Kasdam IV/Diponegoro dan jajaran Forkompimda Batang. Rombongan disambut pimpinan Pondok Modern Tazakka, selain Kiai Anang, juga KH Anizar Masyhadi, dan KH M Bisri. 

Mereka didampingi pengurus Yayasan Tazakka. Antara lain, H  Anta Masyhadi, Prof Din Syamsuddin, Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Prof KH Amal Fathullah Zarkasyi, Prof Sangidu, Komjen  Pol (Purn) Dr Nurfaizi Suwandi, H Andy Arsland Djunaid, H Teguh Suhardi, H. Ahmad Badawi, dan pengurus lainnya.

Dalam sambutannya, Kiai Anang bersyukur atas kehadiran Wapres JK dan rombongan. Dia juga mengapresiasi beberapa pimpinan organisasi pesantren dan ormas-ormas yang hadir.  

Seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kokam, Banser, Pemuda Pancasila dan Srikandinya, FKPPI, GP Anshor, Pemuda Muhammadiyah, PGRI, Pagar Nusa, Veteran, HNSI, HMI, KAHMI, jaringan pesantren NU, Muhammadiyah dan Gontor.

Penasehat Tazakka Prof Din Syamsuddin dalam sambutannya menyampaikan, Wapres JK adalah orang yang rajin berkunjung ke pesantren-pesantren, dan menurutnya ini akan menjadi amal kebaikan bagi JK. 

Din juga mengungkapkan, pendidikan yang baik akan sangat menentukan perjalanan sebuah bangsa kedepannya. "Jika pendidikannya berkeunggulan, maka akan menghasilkan generasi yang kuat, karenanya pendidikan harus diperkuat, dan pesantren akan terus memproduksi manusia-manusia unggul," terangnya.

Din juga mengapresiasi sistem kaderisasi Tazakka yang cepat. Menurutnya Tazakka adalah lembaga pesantren yang tumbuh dengan cepat dan sudah benar pada jalurnya. 

Din mendoakan Wapres JK agar khusnul khatimah dalam mengemban amanat sebagai wapres. "Pak JK merupakan tokoh figur umat Islam dan nasional yang sangat dicintai masyarakat Indonesia dan internasional," ucap Din.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement