REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac) Tri Rismaharini menghadiri forum pengurangan dan manajemen risiko bencana di Kota Makati, Filipina. Di sana, Risma memberikan sambutan yang bertajuk membangun kota berkelanjutan dan tangguh.
Forum tersebut dihadiri sekitar 200 peserta, terdiri dari para komite dan kota-kota anggota UCLG Aspac serta para ahli. Acara tersebut digelar bertujuan untuk membahas kerangka Sendai Target E, dan pengurangan risiko bencana tahun 2015-2030.
Risma memamerkan keberhasilannya mengatasi banjir di Kota Surabaya. Surabaya, kata dia, terletak 5 meter di atas permukaan laut. Pada 2010, banjir di wilayah Surabaya mencapai 50 persen. “Tahun ini, dengan berbagai inisiatif, kami berhasil mengurangi banjir hingga tersisa 2 persen saja,” kata Risma melalui siaran persnya, Jumat (6/9).
Risma menjelaskan, terobosan yang dilakukan mulai dari pembuatan reservoir atau bozem yang berfungsi sebagai penampung air hujan dan menjadi cadangan saat musim kemarau. Kemudian Pemkot Surabaya juga merevitalisasi sungai, membuat hijau tepi sungai, dan berbagai penghijauan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Risma mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun budaya dan menjaga kawasan Asia Pasific. Ia berharap forum ini dapat menjadi bagian dan langkah konkret menciptakan masyarakat berkelanjutan dan tangguh.
“Saya berharap dapat belajar. Semoga kita mampu membentuk masyarakat yang kuat dan tangguh,” ujar Risma.