REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asa Neymar untuk kembali ke Barcelona pada bursa transfer musim panas telah tertutup rapat. Negosiasi antara Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) menemui jalan buntu hingga waktu terakhir.
Dilansir dari Sport, seorang sumber yang dekat dengan Neymar mengungkapkan, sang pemain asal Brazil itu marah karena kedua klub tak menemui kata sepakat. Neymar merasa frustasi kepada PSG, yang dinilai mempersulitnya kembali ke Camp Nou.
Padahal sejak akhir musim lalu, ia sudah mengutarakan niatnya untuk kembali bermain bersama Messi dan kawan-kawan. Karena menurutnya, La Liga lebih kompetitif ketimbang Ligue 1 atau Liga Perancis.
Melihat perilaku Neymar, pendukung PSG mendukung pihak klub untuk segera mendepaknya dari Stadion Parc des Princes. Karena rumor tersebut justru membuat pemain berusia 27 tahun itu bermain 'ogah-ogahan' bersama PSG.
Blaugrana, julukan Barcelona diketahui telah mengajukan tiga kali penawaran untuk membawa pulang Neymar. Namun, semuanya berujung penolakan dari PSG.
Bahkan pada tawaran terakhir, Barcelona menawarkan proposal terakhir berupa uang 150 juta euro (Rp 2,3 triliun). Ditambah Ivan Rakitic, Ousmane Dembele, dan Jean Clair Todibo.
Namun, tawaran tersebut juga ditolak oleh PSG. Tim ibukota Perancis itu merasa, penawaran Barcelona belum sepadan dengan uang 222 juta euro yang mereka keluarkan saat memboyong Neymar dari Barcelona pada 2017.
Di sisi lain, mantan penyerang Barcelona Hristo Stoichkov menilai Blaugrana tidak perlu mendatangkan Neymar pada bursa transfer musim panas ini. Legenda sepak bola asal Bulgaria itu menyebut, amunisi pemain di lini serang Barcelona saat ini sudah cukup untuk tampil kompetitif pada musim 2019/2020.
Selain itu, Stoickhov juga mengkhawatirkan pengaruh buruk yang bisa dibawa Neymar ke ruang ganti Barcelona. Neymar punya citra buruk sebagai pemain egois dan sempat terjerat dugaan pelecehan seksual.
"Saya tidak menginginkan dia kembali ke Barcelona. Dia bisa menjadi bom di dalam ruang ganti Barcelona," ujar Stoickhov.