Sabtu 07 Sep 2019 22:09 WIB

Polisi Buru Pelaku Penusukan Santri Husnul Khotimah Kuningan

Pelaku penusukan diduga preman dengan ciri bertato.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Keluarga besar Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, berduka. Santri terbaiknya, Muhammad Rozien (17 tahun), meninggal dunia setelah ditusuk orang tak dikenal di Kota Cirebon, Jumat (6/9) sekitar pukul 20.30 WIB. 

Kepolisian dari Polres Cirebon Kota pun tengah menyelidiki kasus tersebut. Mereka kini sedang memburu pelaku yang telah menewaskan santri yang duduk di kelas XII IPA Ponpes Husnul Khotimah tersebut.  

Baca Juga

Peristiwa itu terjadi saat Rozien yang berasal dari Banjar Baru, Kalimantan Selatan, hendak menjemput ibundanya yang akan datang dari Kalimantan Selatan. Karena itu, dengan ditemani santri lainnya, Qisthan Gazhi (17), korban telah janjian dengan ibundanya untuk bertemu di Jalan Cipto Kota Cirebon.  

Saat itulah, korban tiba-tiba didatangi orang tak dikenal, yang memiliki ciri bertato di leher dan tangannya. Orang bertato tersebut kemudian bertanya kepada korban apakah korban telah memukul temannya. Korban pun menjawab tidak tahu.  

Orang bertato itu bahkan mengarahkan senjata tajam jenis pisau ke arah korban. Melihat hal tersebut, teman korban segera pergi untuk meminta tolong kepada warga di sekitar lokasi. 

Namun, teman korban terkejut saat kembali ke lokasi ternyata korban sudah tergeletak dengan memegang dada sebelah kanan yang mengeluarkan darah. Korban diduga ditusuk menggunakan pisau yang dibawa orang bertato tersebut. 

Hanya selang beberapa menit setelah peristiwa itu, ibunda korban yang baru datang dari Kalimantan Selatan pun tiba di lokasi kejadian. Terkejut melihat anaknya tergeletak dengan luka tusuk di dada sebelah kanan, ibu korban langsung membawa korban ke RS Gunungjati Kota Cirebon. 

Namun, sesampainya di Ruang UGD RS Gunungjati, korban meninggal dunia. ‘’Saat ini kami masih mencari pelakunya,’’ ujar Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, Sabtu (7/9).  

Roland menyatakan, pihaknya telah meminta keterangan saksi yang bersama korban. Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan CCTV yang ada di sekitar lokasi. ‘’Dari keterangan saksi, pelaku (memiliki ciri) bertato di tangan dan lehernya,’’ terang Roland. 

Roland menyatakan, pihaknya sedang berusaha mencari tahu gambar dari tato yang ada di leher dan tangan pelaku. Diharapkan, dari informasi itu nantinya bisa terungkap dari kelompok mana pelaku berasal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement