Ahad 08 Sep 2019 11:42 WIB

Raja Saudi Tunjuk Pangeran Abdulaziz sebagai Menteri Energi

Saudi ingin mengurangi ketergantungan kepada minyak.

Rep: Rosi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ladang minyak di Saudi (ilustrasi).
Foto: Reuters
Ladang minyak di Saudi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz telah menggantikan menteri energi negara itu dengan salah satu putranya, Ahad (8/9). Ia menunjuk Pangeran Abdulaziz bin Salman ke salah satu posisi paling penting di kerajaan itu.

Dilansir Guardian, Menteri energi baru merupakan saudara tiri yang lebih tua dari putra mahkota, Mohammed bin Salman (MBS). Dia adalah seorang tokoh industri minyak yang berpengalaman di Arab Saudi. Ini adalah pertama kalinya anggota keluarga Al Saud, yang berkuasa memegang jabatan menteri energi di pengekspor minyak utama dunia.

Baca Juga

Langkah tersebut, diumumkan ketika minyak mentah Brent diperdagangkan di bawah 60 dolar Amerika per barel. Angka yang jauh di bawah 80 dolar Amerika hingga 85 dolar Amerika per barel, yang menurut para analis diperlukan untuk menyeimbangkan anggaran Saudi.

Pangeran Abdulaziz menggantikan Khalid al-Falih. Khalid dicopot beberapa hari yang lalu sebagai ketua dewan raksasa minyak milik negara Aramco, sebuah perusahaan yang pernah ia jalankan sebagai CEO.

Perubahan terjadi ketika Saudi memperbarui keinginannya untuk menjual saham di Aramco. Ini sebagai bagian dari rencana yang lebih luas oleh putra mahkota untuk merombak ekonomi, dan mempersiapkan negara untuk masa depan yang tidak bergantung pada minyak.

Semetara itu, Ketua dewan baru Aramco yang diumumkan pekan lalu, merupakan Yasir al-Rumayyan yang mengepalai Public Investment Fund. Al-Rumayyan juga penasihat dekat putra mahkota.

Adapun Menteri energi baru kerajaan, Abdulaziz, diangkat sebagai wakil menteri minyak pada 1995, posisi yang dipegangnya selama hampir satu dekade. Dia kemudian menjabat sebagai asisten menteri minyak hingga 2017, kemudian dia diangkat menjadi menteri negara untuk urusan energi, dan telah menjadi anggota lama delegasi negara tersebut untuk negara-negara pengekspor minyak (OPEC).

Beberapa orang dalam industri menyatakan, dari pengalaman panjang pangeran telah mengubah ketidakmungkin menunjuk seorang keluarga kerajaan ke jabatan menteri energi. Saudi telah memiliki lima menteri minyak sejak 1960, dan tidak satu pun berasal dari keluarga kerajaan.

Raja juga mengeluarkan dekrit kerajaan yang menghapus wakil menteri energi saat ini, Abdulaziz al-Abdulkarim. Sementara ia tidak menunjuk wakil menteri energi baru.

Di samping itu, raja menyebut Osama bin Abdulaziz Al-Zamil sebagai wakil menteri untuk kementerian industri dan pertambangan yang baru. Dekrit-dekrit itu dikeluarkan pada Ahad pagi, yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement